31 October 2015

Percakapan Gerejawi dengan yang akan Menikah

Tadi bersama ibu pendeta, aku ikut melakukan percakapan gerejawi dengan sepasang calon suami-istri yang akan diteguhkan pernikahannya di gereja kami. Ini kedua kalinya kami melakukan percakapan gerejawi dalam dua minggu ini. Pekan lalu kami juga mengadakan percakapan gerejawi dengan calon suami-istri lainnya.

Secara umum percakapan gerejawi termasuk dalam percakapan dalam rangka penggembalaan majelis jemaat kepada jemaat. Ada pun percakapan gerejawi dengan anggota yang akan menikah bertujuan untuk "mengadakan pemeriksaan kepada calon mempelai tentang kesiapan calon untuk melangkah ke dalam kehidupan yang baru sebagai suami istri."

Percakapan, sebagaimana layaknya percakapan, tentulah berlangsung dua arah. Namun, agar ia berlangsung dengan lancar sesuai tujuan, ada panduan pertanyaan yang telah disusun untuk dipercakapkan. Dari bercakap-cakap itu kemudian dihasilkan rekomendasi untuk dilaksanakan terkait dengan rencana pernikahan calon.

25 October 2015

Ibadah Pengajaran oleh Pdt Tabita



Untuk pertama kalinya pada hari Minggu 25 Oktober 2015, gereja kami melaksanakan Ibadah Pengajaran dengan pokok pengajaran Keikutsertaan Anak dalam Perjamuan Kudus. 

Ia disebut Ibadah Pengajaran karena ibadah itu difokuskan untuk mengajarkan satu tema tertentu. Pengajaran mengambil porsi waktu yang paling banyak dalam ibadah. Termasuk disediakannya waktu untuk bertanya bagi anggota jemaat dan pendeta menjawab pertanyaan tersebut.

"Keikutsertaan Anak dalam Perjamuan Kudus" dipilih sebagai topik karena dianggap hal itu perlu disosialisasikan.sehingga apabila gereja kami memutuskan akan melaksanakan Perjamuan Kudus yang mengikutsertakan anak, hal itu benar-benar didasarkan pada pemahaman yang utuh dan benar oleh seluruh warga jemaat.

Keikutsertaan Anak dalam Perjamuan Kudus

Jack Seymor mendefinisikan pendidikan Kristjiani sebagai “Suatu percakapan untuk kehidupan, suatu pencarian untuk menggunakan sumber-sumber iman dan tradisi-tradisi budaya untuk bergerak ke arah masa depan yang terbuka terhadap keadilan dan pengharapan.  Pendidikan Kristiani bukan sekadar mengajarkan dan menghafalkan serta mengulang-ulang statement atau kalimat-kalimat pernyataan iman dari orang-orang Kristen abad lamapu, menghafal ayat-ayat dan cerita-cerita Alkitab. Pendidikan Kristiani mempertemukan sumber-sumber iman (Alkitab, Ajaran dan tradisi gereja) dengan tradisi budaya (tidak hanya budaya suku-suku, tapi cara hidup atau budaya masa kini), untuk melakukan pembaharuan ke arah masa depan yang lebih sesuai dengan pemerintahan Allah.

18 October 2015

Ibadah Pengajaran

Pada hari Minggu 25 Oktober 2015, GKI Sarua Indah akan melaksanakan Ibadah Pengajaran tentang Keikutseraan Anak dalam Perjamuan Kudus. Ibadah tersebut akan dilayani oleh Pdt Tabita Kartika Christiani dari STT Duta Wacana Yogyakarta.

Apa itu Ibadah Pengajaran?

Salah satu gereja yang telah melaksanakan Ibadah Pengajaran dengan tema serupa adalah GKI Pondok Indah. Ibadah Pengajaran yang dilaksanakan pada 3 Mei 2015  dilayani oleh Pdt Joas Adiprasetya.

Menurut Pdt Joas, Ibadah Pengajaran adalah ibadah yang fokus pada khotbah (preaching) yang bergabung dengan pengajaran (teaching). Menurut dia, Bapa Gereja, John Calvin, dulu juga sering melakukan Ibadah Pengajaran.

14 October 2015

Khotbah di PS Ekklesia


Pagi tadi saya mendapat tugas membawa renungan pada acara gathering keluarga Paduan Suara Ekklesia GKI Sarua Indah. Berikut ini selengkapnya draft naskah renungan yang saya siapkan tiga hari sebelumnya.

Keajaiban dalam Gerak Lambat

Nats: Roma 15: 22-32

Ada kalimat mutiara dalam Bahasa Inggris yang berkata, you can close your eyes to the realities, but you can't close your eyes to the memories. Kita dapat menutup mata terhadap kenyataan, tetapi kita tidak dapat menutup mata pada kenangan.

Saya bisa menutup mata agar tidak melihat pohon-pohon dan daun-daun di sekitar kita pada saat ini. Tetapi saya tidak bisa menutup mata terhadap kenangan ketika, misalnya, dulu di masa kecil, saya dimarahi oleh ayah karena malas-malasan menyapu halaman yang penuh oleh daun-daun dari pohon di depan rumah. Bahkan mungkin, tambah saya menutup mata dari pohon-pohon ini, semakin jelas terbayang kenangan tatkala dimarahi itu.

11 October 2015

Disempurnakan dalam Ketidaksempurnaan

Tugas utama seorang majelis pengantar dalam ibadah di GKI ialah memastikan bahwa ibadah berlangsung lancar sesuai dengan yang direncanakan. Termasuk juga, menggantikan pendeta berkhotbah apabila pendeta yang bertugas itu mendadak berhalangan. (Hal ini sangat jarang terjadi dan selalu diusahakan agar tidak terjadi).

Itu sebabnya, sejak seminggu sebelumnya majelis pengantar sudah harus telepon ke sana ke mari untuk memastikan para petugas yang sudah ditunjuk siap melaksanakan tugasnya. Menghubungi pendeta, menelepon organis, memastikan paduan suara berlatih, mengirim pesan bbm kepada petugas multimedia, mengingatkan penyambut jemaat, menelepon petugas doa syafaat, mengirimkan sms kepada prokantor dan lain-lain.

Terjemahan Alkitab Terbaik

Ada sebuah cerita tentang empat orang sarjana yang memperdebatkan tentang terjemahan Alkitab mana yang paling indah dan yang terbaik.

Yang seorang memilih terjemahan King James Version, karena menyukai Bahasa Inggris kuno yang indah.

Yang kedua memilih versi American Standard Bible. Ia menyukai bahasa yang sederhana, yang membuat pembacanya merasakan ketepatan terjemahan dari teks aslinya.

Yang ketiga lebih memilih terjemahan versi Moffatt. Ia memuji penggunaan kata-kata sulit dan memiliki arti yang dalam serta kalimat-kalimat yang menyita perhatian pembaca.

04 October 2015

Asal-usul Bulan Keluarga

Bulan Oktober menjadi salah satu bulan yang istimewa bagi orang pecaya. Gereja mengemas acara-acara khusus untuk keluarga dengan berbagai variasi yang berfokus pada keluarga.

Bulan keluarga merupakan pengembangan dari kegiatan Pekan keluarga. Pekan Keluarga menjadi kebiasaan gereja-gereja di seluruh dunia. Kegiatan ini dimulai dari Tiongkok dan India. Pada waktu itu situasi keluarga Kristen penuh dengan berbagai persoalan. Persoalan ini mendesak orang-orang Kristen di Tiongkok untuk melakukan suatu gerakan yang memusatkan perhatian pada usaha membina keluarga Kristen. gerakan ini diberni nama "Christian Home." Gerakan ini kemudian menjalar ke India dan sesudah perang dunia II tersebar ke seluruh dunia,termasuk ke Indonesia.