08 February 2013

Tuhan Berjalan 5 Km Perjam

Foto:anainvitation.com
"Tuhan berjalan dengan kecepatan lima kilometer per-jam. Bukan karena ia tidak bisa berlari secepat angin, tetapi karena ia ingin bersama dengan mereka yang paling tertinggal dalam perjalanan." Seorang pendeta pernah mengutip kata-kata itu dalam khotbahnya, yang menurutnya, ia baca dari sebuah buku.

Khotbah itu acap kali melintas dalam permenungan, terutama pada saat-saat seperti tadi di atas Metromini di kawasan Sudirman. Para profesional muda di atas kendaraan itu, dengan sisiran rambut ala sarang burung yang berantakan, sibuk bercakap-cakap seraya tak henti memain-mainkan gadget-gadget mereka. Mereka mengobrolkan apa itu WhatsApp, apa itu Instagram, dan aku hanya bisa melongo, merasa tertinggal 10 tahun di belakang dalam perjalanan dengan kecepatan lima kilometer per jam.

Tapi segera kuingat lagi pendeta itu, dengan khotbahnya di pagi Minggu di gereja kami yg masih menumpang di sekolahan itu. Hati jadi sedikit tenteram, walau ada juga sesal, kenapa waktu itu tak bertanya apa judul buku yg dibacanya.

No comments:

Post a Comment