Selama paskah kemarin, wall fesbuk ku dipenuhi oleh 
pernyataan-pernyataan bernada slogan dan propoganda "Yesus sudah 
bangkit, Yesus sudah bangkit." Seakan-akan kebangkitan itu perlu 
diteriak-teriakkan terus dan seakan seluruh penghuni fesbuk adalah 
anak-anak sekolah minggu yang baru di bulan pertama masuk gereja.
 Karya Joko Pinurbo dibawah ini justru merefleksikan Paskah dari 
perspektif yang segar. Ia memperlihatkan hari yang menggetarkan itu 
bukan peristiwa khayal dan mengad
a-ada, tapi dekat dan bahkan jenaka, tanpa kita kehilangan semangat Isa yang penuh belarasa.
Mas Kas Jim, mhn maaf dan terimakasih jika puisi Celana Ibu ini aku 
copy paste dari akun fesbukmu tanpa permisi dan kubagikan lagi lewat 
akun fesbukku
Celana Ibu 
 Maria sangat sedih
 menyaksikan anaknya mati di kayu salib
 tanpa celana
 dan hanya berbalutkan sobekan jubah yang berlumuran darah. 
 Ketika tiga hari kemudian Yesus bangkit dari mati,
 pagi-pagi sekali Maria datang ke kubur anaknya itu,
 membawakan celana yang dijahitnya sendiri
 dan meminta Yesus untuk mencobanya. “Paskah?” tanya Maria.
 “Pas sekali, Bu,” jawab Yesus gembira. Mengenakan celana buatan ibunya,
 Yesus naik ke surga
.
 karya Joko Pinurbo (2004)