Tradisi prokantor sudah ada sejak zaman Daud. Mereka disebut Menatseakh yang berarti ‘pengangkat nyanyian, pemimpin biduan.’
Seorang prokantor adalah seseorang yang dapat memimpin, memandu, dan menolong jemaat menyanyi dengan baik selama ibadah. Dengan demikian, ibadah menjelma sebagai drama keselamatan yang mengungkapkan kembali karya Kristus. Umat tidak boleh dibiarkan pasif. Mereka harus berpartisipasi, antara lain dengan menyanyi. Dan, prokantor memainkan peran untuk memimpin dan memandu umat bernyanyi.
Walau saat ini banyak istilah dipakai, seperti PNJ (Pemandu Nyanyian Jemaat) atau song leader, istilah prokantor dirasa tetap lebih tepat. Sebabnya, prokantor bukan hanya sekadar bernyanyi bersama umat, melainkan memimpin dan menjadi jembatan antara umat, pemusik, solis dan paduan suara.
Dalam ibadah Minggu, prokantor bukan seperti seorang Master of Ceremony (MC) yang berusaha memukau umat dengan suara merdu dan gayanya yang menarik perhatian. Suara dan gaya justru tidak boleh dikedepankan. Ia tidak boleh menarik perhatian orang kepada dirinya, sebaliknya mengarahkan hati umat untuk memuji Tuhan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dimiliki oleh seorang prokantor:
1. Pengetahuan yang cukup tentang susunan dan artI unsur tata ibadah
2. Kemampuan bernyanyi, membaca not, dan ritme (proses latihan ….harus)
3. Kemampuan memahami isi nyanyian dan mengungkapkannya melalui ekspresi dan suara (harus ada komitmen untuk progress menjadi lebih baik)
4. Kesadaran untuk belajar
5. Kerendahan hati untuk berlatih, sendiri dan bersama tim (1. membunyikan kata dan nada, 2. bernyanyi untuk diri sendiri, 3. bernyanyi untuk dan bersama orang lain)
6. Rasa percaya diri yang cukup (berlebihan jadi sombong, dan kurang jadi minder)
7. Spritualitas hidup yang baik (apakah ketika dikritik kita dapat menerima dengan rendah hati)
8. Interpretasi yang tepat akan mempengaruhi bagaimana sebaiknya cara kita dalam bernyanyi atau mengiringi.
(Disajikan sebagai Seri Pembinaan pada Warta Jemaat GKI Sarua Indah, 1 Juni 2014. Dikutip dan diolah kembali dari makalah berjudul Peran Prokantor dan Pemusik dalam Kebaktian Minggu oleh Pdt Juswantori Ichwan M.Th dan dari bahan Camp Pelayan Ibadah 2014. Bahan-bahan ini dipakai juga untukprogram pembinaan Prokantor di GKI Sarua Indah, yang terbuka untuk anggota dan simpatisan GKI Sarua Indah. )
No comments:
Post a Comment