26 August 2014

Inilah Aku Tuhan, Jimmy

Lama-lama pastor itu mencurigai seorang pria tua yang setiap pagi singgah ke kapel kecil yang dipimpinnya. Bukan hanya karena pakaiannya lusuh, tetapi kedatangannya selalu singkat, tak lebih dari beberapa menit dan lalu pergi dengan wajah gembira. Ia mengutus seorang jemaat untuk menanyai Opa, apa yang dikerjakan di kapel itu setiap pagi hanya satu menit.


"Aku berdoa," kata Opa Jimmy dengan ceria, menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Pak Pastor tak percaya. Anggota jemaat itu juga tidak percaya. "Apa yang kau doakan hanya dalam waktu sependek itu?" tanya mereka.

"Oh, aku hanya bilang, 'Inilah aku Tuhan, Jimmy, '" kata Opa itu sejujurnya. Pak Pastor dan anggota jemaat itu geleng-geleng kepala.

Beberapa waktu kemudian si Opa terjatuh dan luka. Karena itu harus dirawat di rumah sakit. Tetapi ia justru menjadi berkat di rumah sakit itu. Keceriaan pada dirinya dengan cepat menular ke seisi ruangan tempat dimana ia dirawat. Para pasien gembira dengan pembawaannya yang riang dan jenaka.

Suster-suster di rumah sakit itu bertanya, "Opa Jim, apa sih yang membuatmu gembira setiap pagi? Mengapa engkau bisa membuat orang-orang yang selama ini sedih dan mengeluh jadi riang dan tertawa?"
Opa Jimmy ikut tertawa. "Ah aku memang harus membuat orang lain berbahagia, sebab setiap pagi, pengunjungku pun datang membuatku tertawa dan berbahagia."

"Apa katamu Opa? Siapa yang mengunjungimu setiap pagi? Kok kami tidak melihat?" tanya para suster penasaran.

Ah kalian tidak lihat sih. Setiap pagi Yesus datang menjengukku, berdiri di dekat tempat tidurku dan menyapaku dengan berkata, "Jimmy, inilah aku, Yesus."

***
Sudah lama aku membaca cerita ini dan tak pernah bosan untuk tertawa dan terhibur oleh pesan yang disampaikannya. Bahwa menghibur sesama dengan berbagai cara, sama bernilainya dengan pemberian-pemberian lain di mata Tuhan.

Besok pagi-pagi sekali, gereja kami menjadwalkanku sebagai pembawa renungan dalam ibadah pagi bersama dengan para Opa dan Oma di Panti Werda Hana. Dan aku akan menceritakan kisah Opa Jimmy itu. Semoga bukan hanya mereka yang terhibur, tetapi kami yang melayani pun ikut merasakan penghiburan yang sama, lagi, lagi dan lagi..

No comments:

Post a Comment