19 July 2015
16 Orang plus 1 Kucing
tadi yang mengikuti ibadah sore berjumlah 16 orang plus satu kucing. aku tahu persis karena bertugas sebagai counter. lima orang jemaat pria, enam orang jemaat perempuan, empat anggota majelis dan satu pendeta, plus satu kucing.
sejak di konsistori kucing itu sudah mengakrabkan diri kepada kami. awalnya ia mendesak-desak di kakiku lalu naik ke bangku tempat kami duduk. ia juga sempat merapat ke pnt marino.
lalu ketika ibadah dimulai, dia sudah terbaring santai persis di depan bangku paling depan. untung dia tidak berisik. bahkan sebaliknya, ia seperti tekun mendengarkan khotbah yang dibawakan pendeta nugraha yudhi rumpaka dari gki bintaro.
tema kotbah kali ini "mengapa kristus merobohkan tembok pemisah." banyak tembok-tembok yang dibuat manusia untuk memisahkan diri dari sesamanya, bahkan juga memisahkan manusia dari tuhan. seolah-olah tuhan ingin dimonopoli oleh satu umat tertentu.
kristus justru ingin merutuhkan tembok itu. ketika murid-muridnya ingin memisahkannya dari orang banyak dan mencari tempat beristirahat sejenak untuk menikmati makan, ternyata orang-orang ramai terus mengikuti mereka. dan yesus jatuh belas kasihan. ia runtuhkan tembok yang memisahkan dirinya dengan orang banyak. ia pun mengajar mereka, "karena mereka seperti domba yang tidak punya gembala." (markus 6:14-19). nantinya, di sinilah terjadi keajaiban 5 roti dan 2 ikan.
tetapi 'aha' ku pada ibadah sore ini ada pada mazmur tanggapan yang kami baca secara berbalasan. aku terutama memberikan perhatian pada mazmur 89: 31-34 yang berkata: "Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku, jika ketetapan-Ku mereka langgar dan tidak berpegang pada perintah-perintah-Ku, maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan-Ku."
aku semakin diyakinkan oleh ayat ini, ayat yang merupakan kesaksian raja daud ini, bahwa kasih tuhan tiada bertara sejak dulu, sejak zaman perjanjian lama, dan bukan hanya pada zaman perjanjian baru. manusia sudah mengenal kasih tuhan yang tiada terbatas itu sejak dulu. karena itu, sampai sekarang aku belum bisa diyakinkan oleh orang yang menganggap bahwa seseorang bisa maju dengan mengutamakan hukuman, membawa orang bertobat dengan menakut-nakutinya dengan dosa. korupsi sudah lama habis kalau orang bisa ditakut-takuti dengan dosa.
senang benar rasanya dapat dipertemukan kembali kepada penghayatan yang seperti ini. semoga kucing satu-satunya yang hadir pada ibadah kami sore ini, dapat juga merasakan pengampunan yang demikian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment