Pada tahun 1963, saya menjadi ketua pendirian gereja katolik. Sebelumnya saya minta izin dulu kepada Bung Karno. Ia merestui dan memberi nasihat, "Bambang, dirikanlah gereja yang baik. Jangan engkau merasa terikat harus mendirikan gereja menurut bentuk tradisi barat, seperti Katedral, misalnya."
"Dirikanlah sebuah bangunan yang berkepribadian Indonesia, serasi dengan lingkungan, namun juga memenuhi syarat untuk tempat menyembah Tuhan."
Saya minta bantuan Mr. Cheng membuat sketsa gereja yang akan kami bangun. Setelah jadi saya tunjukkan kepada Bung Karno. Ia mengangguk setuju dan memberi paraf pada gambar itu. Akhirnya tahun 1965 gereja selesai dibangun. Dan hingga kini berdiri indah di Jalan Melawai Blok B, Kebayoran Baru.
Secuplik pengakuan Bambang Widjanarko, ajudan Presiden Soekarno (1960-1967), dikutip dari memoarnya, Sewindu Dekat Bung Karno, terbitan Kepustakaan Populer Gramedia, 1988, h.50