aku tak pernah malu mengakui, salah satu momen paling kunanti-nanti setiap hari minggu ialah ketika ibadah usai, lalu setelah menyalami pendeta, satu per satu kami anggota jemaat menghampiri termos berisi teh dan kopi yang dipajang di halaman gereja. tiap orang mengisi gelasnya seperlunya (hampir tak seorang pun mengisinya dengan penuh). dan momen yang hanya beberapa menit itu terasa nikmat sekali. sambil bertukar sapa dengan sesama anggota jemaat lainnya, kami menyeruput kopi yang hanya tiga sampai empat teguk itu. priceless moment.
adakalanya muncul kejutan istimewa. seperti tadi pagi, ada tiga pasang orang tua yang membaptis putra-putri mereka. dan seusai ibadah, ternyata telah tersedia bihun goreng sambal kacang lengkap dengan kerupuknya. masing-masing orang mengambil yang jadi bagiannya.
setiap menikmati ini aku selalu berdoa dalam hati, seandainya suatu saat nanti kami sudah memiliki gedung gereja yang permanen, tidak lagi menumpang di sebuah sekolah seperti sekarang ini, kiranya tradisi minum kopi di halaman gereja tidak berubah. seandainya nanti jemaatnya pun bisa menjadi ribuan, kiranya kami dimampukan mencari cara kreatif sehingga kopi pagi itu tak perlu merepotkan.
bantu kami mendoakan ya?
No comments:
Post a Comment