03 May 2014

Pendeta Rajawali

tidak biasanya istriku yang superchef itu segera mengatakan ya apabila kumintai tolong memotretku berfoto dengan seorang selebriti atau seseorang yang dapat dianggap selebriti. biasanya ia menolak karena menganggap hobi semacam itu kampungan bagi orang seumurku. dia akan segera menjauh manakala dia mulai melihat aku mendekat-dekat kepada seseorang yang akan kuajak berfoto bersama itu.

tetapi tadi pagi lain. ia dengan segera mengiyakan ketika aku memintanya memotretku dengan pendeta glorius bawengan, seperti di gambar ini. selama 45 menit pak pendeta ini memotivasi anak-anak kelas sembilan sekolah ora et labora bsd, dalam ibadah pembekalan menjelang ujian nasional senin ini. aku dan superchef diundang hadir, bersama dengan para orang tua murid lainnya.

kami merasa dikuatkan dan disemangati dengan gaya energik, egaliter, kocak dan bersahabat teolog yang juga pekerja teater ini. ia menekankan pentingnya sekolah dan orang tua membiarkan anak-anak itu menjadi rajawali-rajawali yang sudah tahan banting sejak dini. ia juga menggugah anak-anak itu untuk menghayati peristiwa kebangkitan sebagai kebangkitan dari segala hal yang negatif: cemas, takut, tak berdaya.

beberapa menit sebelum ibadah usai, ketika aku menyampaikan gagasana kepada superchet akan berfoto dengan pdt glorius, di luar dugaan justru superchef meresponnya dengan sigap, mengeluarkan ponselnya dan memintaku bersiap-siap. ia bahkan berkali-kali mengingatkanku agar awas, jangan sampai pak pendeta keluar ruangan tanpa kami ketahui.

akhirnya, seusai pdt glorius beres-beres, sempat juga kami mencegatnya, bertukar sapa satu dua patah kata. keringat mengucur deras di dahi pak pendeta. tak heran. selama ibadah itu, ia berlari, menari, melompat, berteriak, bernyanyi, sehingga tak hanya para anak-anak yang akan mengikuti un itu yang disadarkan betapa hebatnya iman percaya yang hidup. kami para orang tua juga.

pendeta glorius pertama kali kami tahu ketika beberapa bulan lalu ia berkhotbah di gki sarua indah. ia orang sangir. dan ketika itu, gaya khotbahnya yang tidak biasa itu sudah membuat banyak anggota jemaat heboh. menurut amartya, pada retreat sekolah mereka dua bulan lalu, pendeta ini juga salah satu pembimbing mereka.

dalam ibadah tadi pagi, aku begitu terharu ketika pak pendeta meminta kami para orang tua mendekati anak kami masing2 yang akan mengikuti un. ia memberi kami kesempatan mengucapkan satu dua patah kata tentang harapan dan keinginan di telinganya. di rumah, tentu perkataan-perkataan seperti itu sering juga kami sampaikan. tetapi tetap saja terasa sangat menyentuh.

hari senin ini amartya akan mengikuti un. mohon doa restunya sahabat.

No comments:

Post a Comment