27 July 2014

Ibadah Personal dan Ibadah Komunal

Ibadah berasal dari kata abodah, yang berarti berbakti. Dalam bakti ini, setiap kita menyatakan bakti kepada Tuhan. Ini berarti ibadah adalah kegiatan yang kita lakukan untuk bakti/kepentingan Tuhan, bukan untuk kepentingan atau kepuasan diri sendiri.


Ibadah Personal
Yang dimaksud dengan ibadah personal atau ibadah pribadi adalah ibadah yang kita lakukan secara pribadi. Orang menyebutnya dengan saat teduh atau saat hening.  Ada banyak bentuknya, pada intinya kita mau bercakap-cakap dengan Tuhan dalam ibadah itu. Bentuk-bentuk yang dapat kita lakukan adalah dengan doa, membaca Alkitab maupun menyanyikan pujian secara pribadi.

Ibadah Komunal
Ibadah komunal adalah ibadah yang dilakukan bersama dengan orang lain. Ibadah yang dipersembahkan bersama-sama. Dalam ibadah itu, sesederhana apapun, ada peran-peran di dalamnya. Paling tidak ada yang memimpin ibadah, menuntun jalannya ibadah supaya tercapai tujuan perjumpaan umat dengan Tuhan. Untuk itu perlu ada alur ibadahnya.

Mana yang Lebih Penting?
Keduanya, ibadah personal maupun ibadah komunal ditujukan untuk berkomunikasi dengan Tuhan, bercakap-cakap dengan Tuhan dan terlebih untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Keduanya sama penting, walaupun fungsinya berbeda. Ibadah personal untuk membangun relasi pribadi kita dengan Tuhan, ibadah komunal fungsinya membangun relasi pribadi-pribadi dengan Tuhan.

Meskipun dinyatakan sama penting tidak berarti ibadah personal dapat menggantikan ibadah komunal atau sebaliknya. Keduanya perlu dilakukan sesuai dengan kepentingannya. (*)

(Disajikan pada Seri Pembinaan Warta Jemaat GKI Sarua Indah, 27 Juli 2014, dikutip dari tulisan Pdt Agus Wijaya, “Ibadah Personal dan Komunal,  pada Majalah Pelangi edisi Juni-Agustus 2014.)

No comments:

Post a Comment