Sedikitnya ada lima pertanyaan yang dapat kita ajukan untuk memilih nyanyian rohani yang sehat. Kita mengenal Nyanyian Gerejawi yang berarti nyanyian rohani yang telah disepakati oleh sebuah gereja untuk dipakai dalam ibadah. Namun di luar itu ada juga banyak nyanyian rohani Kristiani. Bagaimana menyeleksi nyanyian rohani yang sehat dan membangun iman?
Berikut ini 5 pertanyaan yang menurut Pdt. Juswantori Ichwan M Th, pendeta GKI Peterongan, Semarang, perlu dijawab untuk memilih nyanyian jemaat yang baik.
1. Apakah nyanyian itu menempatkan Allah sebagai subyek atau obyek? Apakah syair dan musiknya memberikan kepada kita pengertian tentang sifat-sifat dan karya Tuhan, atau syairnya hanya sekadar menekankan apa yang kita rasakan dan butuhkan?
2. Apakah syair dan musiknya penting atau hanya klise?
3. Apakah syairnya dapat membangun konsep persekutuan Kristiani yang sehat? Nyanyian jemaat yang baik harus menyadarkan jemaat bahwa mereka adalah bagian dari umat Tuhan. Syairnya harus bersifat ‘kita’, ‘kami’; tidak melulu berfokus pada ‘aku.’
4. Apakah syair dan jenis musiknya tepat untuk dipakai dalam unsur tertentu dalam ibadah?
5. Apakah syair dan musiknya bermutu? Apakah ketika ia dinyanyikan terus dari waktu ke waktu, ia masih terus dapat memberikan sentuhan rohani kepada kita? Ataukah nyanyian itu hanya indah dinyanyikan pada sebuah jangka waktu yang singkat, kemudian ia menjadi membosankan karena tidak memiliki orisinalitas?
(Disajikan dalam Seri Pembinaan Warta Jemaat GKI Sarua Indah, 13 Juli 2014. Dikutip dari makalah Pdt Juswantori Ichwan M. Th, yang berjudul Musik dam Pelayanan Kaum Muda).
No comments:
Post a Comment