09 August 2014

Klappertaart Koki Parhuta-huta

Malam minggu malam yang panjang. Aku ikut berkutat di dapur mempersiapkan klappertaart yang akan dipasarkan pada bazaar makanan khas daerah di gereja besok pagi. Kalau soal gaya, tentu aku tak mau kalah dengan istriku yang kugelari sebagai Superchef dan putri semata wayangku yang jadi vice president urusan branding. Bahwa aku hanya mondar-mandir belaka memeriksa-meriksa sambil memaksa untuk dipinjamkan celemek dan topi koki untuk bergaya ketika difoto, mana berani mereka membantah, meskipun aku tahu di dalam hati mereka berkata, "hm, biarinlah. Biarpun parhuta-huta, apa boleh buat, dia tetap Papa kami."

*Parhuta-huta =plebeian, countrified, udik

No comments:

Post a Comment