10 August 2014

Simbol Allah

Foto: gracedyer.com
Dengan simbol apakah orang Kristen menggambarkan Allah?

Untuk menggambarkan Yesus Kristus dan Roh Kudus, orang Kristen umumnya sudah akrab dengan simbol salib dan burung merpati. Tetapi bagaimana dengan Allah Bapa? Dengan lambang apakah orang Kristen menggambarkannya?


Simbol tertua untuk melambangkan Allah Bapa, menurut catatan sejarah gereja, ialah apa yang dikenal sebagai Tangan Allah atau Manus Dei. Ini adalah  satu‑satunya simbol Allah Bapa yang dipakai oleh gereja pada delapan abad pertama dalam sejarahnya. Simbol lain yang lebih belakangan adalah belukar yang menyala atau burning bush. 

Gambar tangan itu diperoleh dari banyak rujukan dalam Alkitab mengenai tangan (kanan) Allah, seperti pada Mazmur 98: 1: “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan perbuatan‑perbuatan yang ajaib; keselarnatan telah dikerjakan kepada‑Nya oleh tangan kanan‑Nya, oleh lengan‑Nya yang kudus.”  Juga pada Ulangan 3:24, “Ya, Tuhan Allah, Engkau telah mulai memperlihatkan kepada hambaMu ini kebesaran‑Mu dan tangan‑Mu yang kuat; sebab allah manakah di langit dan di burni, yang dapat melakukan perbuatan perkasa seperti Engkau?.”  Demikian pula pada Ezra 8:22 b, “Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselarnatan mereka, tetapi kuasa murka‑Nya menimpa sernua orang yang meninggalkan Dia.”

Gambar tangan yang dipakai sebagai simbol Allah Bapa oleh GKI adalah tangan kanan yang menghadap ke atas, dengan jempol, telunjuk, dan jari tengah terbuka sedangkan jari manis dan kelingking tertekuk. Sernuanya itu merupakan simbolisasi kuasa, kepemilikan, pemeliharaan, dan berkat Allah atas seluruh ciptaan‑Nya.

Pada stola pendeta GKI, Allah  Tritunggal (Trinitas) digambarkan melalui  tiga simbol yang dirangkaikan menjadi satu, yaitu:

    Simbol -tangan Allah- (Latin: manus Dei) yang merupakan simbol Allah Bapa.
    Simbol -salib- yang merupakan simbol Allah Anak (Yesus Kristus).
    Simbol -burung merpati- yang merupakan simbol Allah Roh Kudus. (*)

(Disajikan pada Seri Pembinaan Warta Jemaat GKI Sarua Indah, 10 Agustus 2014, dikutip dari situs pembelajaran teologi  Pdt. Yohanes Bambang Mulyono, Pdt GKI Perniagaan, Jakarta,  dengan alamat  http://yohanesbm.com)
 

No comments:

Post a Comment