09 November 2014

GSM Impian

Banyak ibu-ibu yang kepincut dengan perempuan guru sekolah minggu. Diucapkan terang-terangan atau hanya disimpan dalam hati, mereka berharap agar anak lelaki mereka kelak mempersunting salah satu dari guru sekolah minggu itu.


Tadi ketika aku bertugas mendampingi ibadah di kelas sekolah minggu batita, makin kusadari alasan kenapa ibu-ibu umumnya demikian ingin bermenantukan guru sekolah minggu. Melihat bagaimana mereka harus bersabar menghadapi anak-anak dengan berbagai tingkah polah mereka, melihat bagaimana mereka harus tersenyum, bergembira, membujuk, mengulang, menegur dengan lucu, justru ketika anak-anak batita itu mulai menunjukkan kekurang tertarikan, patutlah guru-guru sekolah minggu itu menjadi pujaan. Bukankah kita para suami --dan juga para mertua --acapkali juga ingin dimanja dan diperhatikan seperti para anak-anak batita itu?

Tadi pagi, Ibu Petra Hutagalung menjadi kakak pengajar di sekolah minggu kelas batita. Anak-anak itu ia larang memanggilku dengan Om Eben. "Kak Eben," katanya membenarkan. Ia pun melibatkanku memainkan boneka-boneka berbentuk kepala hewan yang diperagakan memakai jari.

Sementara itu, ibadah di kebaktian umum pagi tadi dipimpin oleh Pdt Stephen Suleeman, yang sehari-hari menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Kami menyempatkan berfoto bersama beliau, sebelum nasi tumpeng dipotong, karena sahabat kami, Pak Johannes Hutagalung/suami dari Ibu Petra, berulang tahun beberapa hari lalu dan dirayakan hari ini.

Pagi yang sibuk.

No comments:

Post a Comment