01 February 2015

Bertugas dengan Amartya

Tanpa direncanakan, tadi yang bertugas sebagai MC pada ibadah remaja adalah Amartya, Sedangkan aku jadi pelayan firman. Ini sebetulnya hal yang selalu sedapat mungkin kuhindari. Aku pasti akan kikuk, dia juga kurasa akan demikian.


Tetapi hal ini rupanya harus terjadi. Tiga hari lalu aku mendapat kabar bahwa pelayan firman yang seharusnya bertugas hari ini, berhalangan. Dan sebagai penatua pendampingnya, wajib bagiku untuk menggantikannya.

Ada pun Amartya, sudah jauh-jauh hari dia dijadwalkan untuk bertugas sebagai MC hari ini. Dan, agar tak membuatnya was-was, baru kemarin kuberitahu kepadanya bahwa akulah yang akan bertugas bersamanya. Sempat dia merasa terkejut dan bahkan tidak percaya. Namun tampaknya dia dapat menguasai diri.

Dan tadi, aku melihatnya semakin dewasa, semakin tenang dalam mengendalikan diri dan juga 'mengendalikan' umat. Jauh lebih tentang dan dewasa dibanding beberapa bulan lalu ketika aku mengantarkannya dan menyaksikannya tatkala bertugas di ibadah remaja di GKI Pamulang.

Hanya sekali dia tadi sedikit terbata-bata, tatkala ibadah akan selesai dan mempersilakanku untuk menutup dengan doa. Lidahnya mungkin agak kelu untuk menyebut nama ayahnya, Eben Ezer Siadari. Hampir saja ia menyebut papa, tetapi selanjutnya, ia menekadkan diri menyebut namaku, yang disambut dengan senyam-senyum oleh teman-temannya.

Kesan yang pasti masih akan sangaaat lama untuk bisa terlupakan. Atau mungkin tak akan pernah kulupakan. Semoga bagi dia juga begitu.

No comments:

Post a Comment