menjelang kantong kolekte itu diedarkan, pada saat-saat pengakuan iman rasuli kami daraskan, pada saat doa syafaat dipanjatkan, pada saat satu bait nyanyian persembahan dikumandangkan, di dalam hati tetap saja kulantunkan doaku yang sangat pribadi. "ya tuhan, bimbing aku mengedarkan kantong kolekte ini. jangan permalukan aku. biarkan kantong-kantong itu beredar dengan lancar, biarkan kakiku melangkah tanpa kekurangan sesuatu pun. biarkan aku bisa berjalan dengan wajar di antara tatapan mata jemaat yang tidak mungkin kuhindari. selamatkan aku sehingga rasa gemetaran ini tidak menggangguku menapak hingga ke barisan paling belakang sana, sampai nanti aku kembali menghadap altar, mengantarkan apa yang telah menjadi ucapan syukur seluruh jemaat kepadamu."
andai di masa mendatang aku ditugaskan lagi sebagai yang mengedarkan
kantong kolekte, aku masih tetap meminta dengan doa yang sama. dan aku
juga akan meminta, "tuhan, jangan hilangkan rasa deg-degan itu dari
diriku. biarkan ia menjadi alarm abadi. bahwa hadir di hadiratmu selalu
menjadi pengalaman yang menggetarkan."
No comments:
Post a Comment