Mengapa Prapaska Dimulai di Rabu Abu?
Siklus Paska berlangsung selama 90 hari. Masa ini dibagi menjadi tiga periode:
Periode Persiapan 40 hari, Puncak Perayaan/Hari Paska dan Masa Sukacita (50 hari) yang berakhir pada hari Pentakosta.
Periode Persiapan yang biasa disebut Masa Prapaska dimulai dari Rabu Abu, berlangsung selama enam minggu Prapaska dan berakhir di Sabtu Sunyi.
Di GKI, Ibadah Sabtu Sunyi digabung dengan ibadah Paska Subuh, dimana umat berkumpul di gereja sebelum matahari terbit.
40 hari = 6 Minggu Prapaska?
Perhitungan 40 hari ini tidak termasuk hari Minggu, sebab umat Tuhan tidak pernah berpuasa pada hari Minggu. Tiap hari Minggu adalah peringatan hari kebangkitan Tuhan.
Dengan demikian masa Prapaska jumlahnya adalah 6 Minggu atau 6 X 6 = 36 hari, ditambah 4 hari. Itu sebabnya hari pertama masa Prapaska jatuh pada hari Rabu. Inilah yang diperingati sebagai Rabu Abu.
Mengapa 40 Hari?
Paska Kristiani berasal dari Paska Yahudi. Di masa Perjanjian Lama Paska merupakan peringatan keluarnya Bangsa Israel dari Mesir setelah mereka mengorbankan seekor anak domba dan darahnya diusap di pintu rumah.
Dalam tradisi Israel Masa Paska diawali oleh 40 hari masa persiapan yang dimulai dengan Hari Penebusan/ Yom Kippur. Empat puluh hari melambangkan 40 tahun perjalanan bangsa Israel di padang gurun.
Perayaan Paska Kristen mengikuti pola Paska Yahudi sebab kita pun menngenal anak domba Paska yang dikorbankan dalam diri Yesus Kristus.
Bagi kita makna 40 hari ini dihubungkan dengan masa persiapan Yesus menjelang pelayananNya, dengan berpuasa 40 hari di padang gurun. Angka 40 hari juga diambil dari beberapa kisah Alkitab, yakni perlambang masa pengujian dan persiapan. Empat puluh hari lamanya Musa berada di Gunung Sinai dan 40 hari penduduk Niniwe berpuasa menyesali dosa.
(Disajikan pada Seri Pembinaan Warta Jemaat GKI Sarua Indah, 1 Maret 2015. Dipetik dari berbagai sumber).
No comments:
Post a Comment