03 May 2015

Ketika Mendengar Khotbah

Dalam liturgi ibadah, khotbah adalah salah satu bagian yang penting. Disebut juga Pemberitaan Firman Tuhan. Bagaimana sebaiknya kita mempersiapkan diri ketika akan mendengarkan khotbah? Ada beberapa bagian yang dapat dibahas.

Doa Sebelum Khotbah
Sebelum pembacaan Firman Tuhan, pelayan Firman akan menaikkan doa. Pernah ada yang bertanya: “Mengapa perlu berdoa? Kok di tempat yang lain (maksudnya ketika berita anugerah, dll.) tidak berdoa?”

Doa di bagian ini adalah doa untuk memohon pimpinan Roh Kudus dalam rangka pembacaan dan penguraian Firman Tuhan (dulu sering disebut dengan doa epiklese). Mengapa? Karena Firman yang kudus sedang dibacakan, sehingga jangan sampai umat salah membacanya. Pelayan Firman memang bertindak selaku pelayan, bukan tuan atas Firman yang diberitakan.

Inilah fungsi doa pelayanan Firman, yaitu sebagai harapan agar Tuhan sendirilah yang menyertai dan menolong pembacaan dan pemberitaan Firman.

Pembacaan Alkitab
Bagian-bagian dalam Alkitab merupakan Firman Tuhan yang menuntun umat-Nya dalam hidup di dunia ini. Sejak beberapa waktu yang lalu, pembacaan Alkitab di GKI memang ditentukan secara leksionaris.

Pembacaan ini mengandung empat unsur:
    Kitab Perjanjian Lama kecuali Mazmur
    Mazmur
    Surat-Surat (Perjanjian Baru)
    Injil

Mengapa keempatnya dibaca? Tentu hal ini memerlukan uraian panjang, tetapi singkatnya ialah bahwa dalam rangkaian pembacaan itu terdapat dasar/landasan kehendak Tuhan atas umat-Nya yang diambil dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus (dalam Injil) mempunyai dasar dalam Perjanjian Lama dan penerapan dalam Surat-Surat.

Mazmur adalah Mazmur antar bacaan yang tidak hanya dibacakan secara bersahut-sahutan (seperti biasanya) tetapi juga bisa didaraskan atau dinyanyikan. Bacaan-bacaan ini disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai benang merah dalam pembacaan Firman.

Khotbah
 Khotbah secara singkat bisa dikatakan sebagai pemberitaan Firman Tuhan, atau uraian Firman Tuhan. Jadi khotbah tidak boleh melenceng dari Firman yang sudah dibacakan dan yang menjadi dasar/landasan pemberitaan Firman.

Saat Hening

Saat hening bukanlah berdoa, tetapi menyarikan/merenungkan: “Apa yang sudah Tuhan firmankan hari ini?” sehingga menjadi bekal kehidupan selama sepekan dalam menjalani tantangan hidup.

(Disajikan pada Warta Jemaat GKI Sarua Indah, 3 Mei 2015. Dikutip dari gkipi.org)

No comments:

Post a Comment