13 September 2015

Bapa Gereja Yohanes Krisostomus

Setiap tanggal 13 September seperti hari ini, gereja-gereja Barat (termasuk Gereja Katolik Roma, Gereja Inggris, dan Gereja Lutheran) mengadakan peringatan bagi Yohanes Krisostomus dalam ritus Latin.

Siapa Yohanes Krisostomus?

Ia adalah salah satu Bapa Gereja. Dalam sejarah gereja kita mengenal banyak tokoh yang disebut Bapa Gereja, yakni para teolog dan filsuf yang hidup pada awal era Gereja Kristen. Mereka adalah orang-orang yang memberikan pengaruh bagi perkembangan gereja-gereja di dunia.


Yohanes  dijuluki "Krisostomus"yang artinya "Si Mulut Emas" karena kepandaiannya berbicara dan berkhotbah. Yohanes lahir di Antiokhia, sekitar tahun 345.  Saat masih muda, ia belajar retorika (ilmu pidato) di bawah bimbingan Libanius,  ahli pidato yang terkenal pada masa itu. Yohanes dibaptis saat usianya 20 tahun. Setelah itu, ia tinggal di biara dan belajar teologi di bawah bimbingan Diodorus dari Tarsus, pemimpin Sekolah Teologi Antiokhia. Kelak ia menjadi Uskup Konstantinopel.

Khotbahnya menarik dan mendalam, ia menguraikan makna Kitab Suci dengan menerangkan arti setiap teks bagi kehidupan . Di antara para Bapa Gereja Yunani, tak seorang pun yang meninggalkan literatur begitu luas, seperti Yohanes Krisostomus. Umumnya, karya-karyanya berupa khotbah, memberikan pesan-pesan tentang konsep kehidupan iman Kristen yang patut dihayati.

Dalam salah satu karyanya yang berjudul "Treatise Concerning The Christian Priesthood", yang terdiri dari enam buku, Yohanes Krisostomus menulis tentang uraian hidup dan karya imam. Dalam khotbah-khotbahnya, Yohanes sering membahas tentang tanggung jawab para imam. Tokoh Alkitab yang menginspirasinya adalah Rasul Paulus. Kehidupan dan totalitas Rasul Paulus dalam melayani Tuhan, menurut dia, seharusnya menjadi teladan umat percaya.

Namun khotbah-khotbahnya yang berterus-terang sering membuatnya dimusuhi para petinggi kekaisaran maupun gereja. Ia bahkan pernah dibuang.  Ia meninggal dunia pada 14 September 407 dalam perjalanan ke Asia Kecil.

Sumbangan terbesar Yohanes Krisostomus pada Gereja menurut para ahli adalah ajaran-ajaran praktisnya yang berusaha mengemukakan makna doktrinal, moral, dan spiritual dari ayat-ayat Alkitab bagi para pendengarnya. Dia ingin mengajak umat untuk memiliki hidup Kristen yang konkret dan aktual di dunia yang kala itu masih setengah pagan.

Untuk menghargai jasa-jasa dan warisan pemikirannya, gereja-gereja Barat (termasuk Gereja Katolik Roma, Gereja Inggris, dan Gereja Lutheran) mengadakan peringatan bagi Yohanes dalam ritus Latin setiap tanggal 13 September. Gereja Ortodoks dan Gereja-Gereja Katolik Timur menghormatinya sebagai seorang santo dan Doktor Gereja.

(Dikutip dan diringkas dari Bio-Kristi edisi 95, dapat dilihat di http://www.sabda.org/publikasi/bio-kristi/print/?edisi=95)


No comments:

Post a Comment