13 September 2015

Corat-coret di Kelas Kecil


Kemarin aku bertugas mendampingi guru sekolah minggu melayani ibadah di kelas kecil. Ada 13 orang muridnya, sedangkan guru-guru yang mengajar adalah Kak Endang, Kak Ester dan Kak Ibet.

Aku belum sempat membuat catatan-catatanku selama mengikuti ibadah menjadi sebuah tulisan. Ia masih berupa corat-coret di halaman belakang Warta Jemaat. Sebagian aku ketik di ponsel.

Beberapa corat-coret itu:


1. Syair lagu anak-anak di papan tulis lucu juga:

Anak monyet di atas pohon
Anak cacing di dalam tanah
Anak burung di dalam sangkar
Anak Tuhan di dalam gereja

Panjang muka namanya kuda
Panjang hidung namanya gajah
Panjang tangan itu pencuri
Panjang sabar itu anak Tuhan

2. Ketika guru bertanya, apakah mereka masih ingat apa firman Tuhan yang disampaikan pada minggu lalu? Yang mengejutkanku, beberapa di antara mereka masih mengingatnya. "Manusia melihat apa yang dilihat mata, Tuhan melihat hati."

Kisah pekan lalu adalah diurapinya Daud menjadi raja. Padahal ia bertubuh kecil dibanding kakak-kakaknya. Dan ia anak paling bungsu.

"Saya juga anak bungsu Kak," kata Alex, menimpali.

3. Doa pengampunan dosa dipanjatkan setelah Bu Guru bertanya, apakah anak-anak itu telah melakukan dosa sepanjang minggu itu.

Lalu ketika guru bertanya, "Diampuni Tuhan kah kalau kita berdoa meminta pengampunan?

Seorang anak menjawab, "Gak tau...."

Guru kemudian mengajarkan, "Kita diampungi kalau kita berjanji tidak akan mengulanginya lagi."

4. Firman Tuhan berkisah tentang Raja Salomo yang membangun bait Allah. Disebutkan, bahwa Raja Daud tidak diizinkan Tuhan  membangun bait Allah karena dia banyak berperang dan banyak musuh. Tetapi Allah berjanji  akan berdiam di tengah bangsa Israel apabila Salomo menaati perintah Tuhan.

Janji Tuhan ditepati. Salomo membangun rumah Tuhan.



No comments:

Post a Comment