Ibadah berasal dari kata abodah, yang berarti berbakti. Dalam bakti ini, setiap kita menyatakan bakti kepada Tuhan. Ini berarti ibadah adalah kegiatan yang kita lakukan untuk bakti/kepentingan Tuhan, bukan untuk kepentingan atau kepuasan diri sendiri.
27 July 2014
Kue Tart di Konsistori
Tadi sejumlah anggota jemaat menyalamiku seusai ibadah di gereja.
Mereka mungkin membaca warta jemaat, dimana tertera nama-nama orang yang
berulang tahun hari ini, termasuk diriku.
20 July 2014
Himne, Gospel dan Chorus
Kapan menyanyikan himne, gospel dan chorus?
Nyanyian rohani bisa dibedakan berdasarkan bentuknya. Misalnya, ada yang berbentuk himne, gospel, chorus, global hymne dan lainnya. Mengenali bentuk-bentuk nyanyian ini penting. Sebab, dengan demikian kita dimudahkan dalam memilih nyanyian rohani dalam ibadah.
Berikut ini beberapa panduan tentang bentuk-bentuk nyanyian rohani.
1. Lagu-lagu himne. Karena syairnya yang mendalam, lagu-lagu himne dapat dijadikan bahan pengantar untuk merenungkan sebuah ajaran/doktrin tertentu. Latarbelakang penciptaan lagu-lagu himne juga dapat dipakai untuk bahan ilustrasi khotbah sekaligus untuk meningkatkan apresiasi/penghayatan jemaat terhadap himne.
2. Lagu-lagu gospel. Lagu jenis ini cocok untuk menghidupkan atau menyegarkan suasana ibadah karena sifatnya ringan. Bagian refrain lagu-lagu gospel bisa dinyanyikan berulang-ulang.
3. Lagu-lagu chorus. Lagu jenis ini dapat menciptakan suasana lebih emosional walau banyak yang bersyair dangkal. Karena hanya satu bait, dapat dinyanyikan berulang-ulang dengan berbagai variasi.
4. Lagu-lagu global hymn. Lagu-lagu ini unik karena berasal dari berbagai negara dan etnik. Oleh karena itu lagu-lagu jenis ini dapat juga dibawakan dengan alat musik tradisional. Lagu-lagu jenis ini dapat membuka wawasan jemaat dan memperkenalkan kekristenan yang berwajah global dan internasional.
Lagu-lagu global hymn dapat ditemui di NKB maupun di PKJ. Diantaranya, lagu Malaysia (NKB 29), Tiongkok (NKB 32b, 39, 161), Taiwan (KJ 43, NKB 192a, 25), Filipina (NKB 209), Moari (NKB 107), Myanmar (NKB 156), India (KJ 47), Argentina (NKB 190), Afrika Selatan (NKB 24), Korea (NKB 25), Rusia (KJ 53, 72), Indonesia (KJ 333, 260, 1, 244, 337, 415, NKB 214) dan sebagainya.
(Disajikan dalam Seri Pembinaan Warta Jemaat GKI Sarua Indah, 20 Juli 2014, dipetik dari makalah Pdt Juswantori Ichwan M Th yang berjudul “Lagu dan Musik dalam Pelayanan Kaum Muda,” yang disajikan pada Simposium Pelayanan Kaum Muda III, 26 Mei 2014.)
Nyanyian rohani bisa dibedakan berdasarkan bentuknya. Misalnya, ada yang berbentuk himne, gospel, chorus, global hymne dan lainnya. Mengenali bentuk-bentuk nyanyian ini penting. Sebab, dengan demikian kita dimudahkan dalam memilih nyanyian rohani dalam ibadah.
Berikut ini beberapa panduan tentang bentuk-bentuk nyanyian rohani.
1. Lagu-lagu himne. Karena syairnya yang mendalam, lagu-lagu himne dapat dijadikan bahan pengantar untuk merenungkan sebuah ajaran/doktrin tertentu. Latarbelakang penciptaan lagu-lagu himne juga dapat dipakai untuk bahan ilustrasi khotbah sekaligus untuk meningkatkan apresiasi/penghayatan jemaat terhadap himne.
2. Lagu-lagu gospel. Lagu jenis ini cocok untuk menghidupkan atau menyegarkan suasana ibadah karena sifatnya ringan. Bagian refrain lagu-lagu gospel bisa dinyanyikan berulang-ulang.
3. Lagu-lagu chorus. Lagu jenis ini dapat menciptakan suasana lebih emosional walau banyak yang bersyair dangkal. Karena hanya satu bait, dapat dinyanyikan berulang-ulang dengan berbagai variasi.
4. Lagu-lagu global hymn. Lagu-lagu ini unik karena berasal dari berbagai negara dan etnik. Oleh karena itu lagu-lagu jenis ini dapat juga dibawakan dengan alat musik tradisional. Lagu-lagu jenis ini dapat membuka wawasan jemaat dan memperkenalkan kekristenan yang berwajah global dan internasional.
Lagu-lagu global hymn dapat ditemui di NKB maupun di PKJ. Diantaranya, lagu Malaysia (NKB 29), Tiongkok (NKB 32b, 39, 161), Taiwan (KJ 43, NKB 192a, 25), Filipina (NKB 209), Moari (NKB 107), Myanmar (NKB 156), India (KJ 47), Argentina (NKB 190), Afrika Selatan (NKB 24), Korea (NKB 25), Rusia (KJ 53, 72), Indonesia (KJ 333, 260, 1, 244, 337, 415, NKB 214) dan sebagainya.
(Disajikan dalam Seri Pembinaan Warta Jemaat GKI Sarua Indah, 20 Juli 2014, dipetik dari makalah Pdt Juswantori Ichwan M Th yang berjudul “Lagu dan Musik dalam Pelayanan Kaum Muda,” yang disajikan pada Simposium Pelayanan Kaum Muda III, 26 Mei 2014.)
13 July 2014
Nyanyian Rohani yang Sehat
Sedikitnya ada lima pertanyaan yang dapat kita ajukan untuk memilih nyanyian rohani yang sehat. Kita mengenal Nyanyian Gerejawi yang berarti nyanyian rohani yang telah disepakati oleh sebuah gereja untuk dipakai dalam ibadah. Namun di luar itu ada juga banyak nyanyian rohani Kristiani. Bagaimana menyeleksi nyanyian rohani yang sehat dan membangun iman?
12 July 2014
Utusan ke Sidang Majelis Klasis
Bertambah lagi satu kaus seragamku. Sejak kemarin pagi hingga tadi
siang, GKI Jateng Klasis Jakarta II mengadakan Persidangan Majelis
Klasis di Hotel Santika Premiere, Bintaro, Jakarta. Dipimpin oleh Pdt
Yerusa Maria, aku dan empat penatua lainnya, menjadi utusan gereja kami,
GKI Sarua Indah, ke persidangan ini. Dan, panitia membagikan kaus
seragam untuk kami pakai selama persidangan pada hari kedua.
10 July 2014
Salam Dua Jari
Ini adalah sepotong adegan yang diabadikan dalam foto ketika jemaat
kami GKI Sarua Indah mengadakan retreat selama 2 hari di kawasan Puncak
pada 26-27 Juni lalu. Yang sedang diabadikan dalam foto ini adalah kami
para pengerja sebagai anggota majelis jemaat.
06 July 2014
Perempuan Pendeta
Dengan Pdt Helen A. Setyoputri dari GKI Cinere |
Subscribe to:
Posts (Atom)