Dari sejumlah "Calvinist sejati" yang kukenal dan kuamati selama ini,
semakin kusadari bahwa pemahamanku tentang "Desember ceria" ternyata
perlu diluruskan. Ia bukan sekadar "Bulan Natal" dan "Bulan Pohon
Terang." Yang dominan pada bulan-bulan itu seharusnya suasana adven,
suasana merindu yang pedih, tetapi juga penuh pengharapan.
Kalender gerejawi menunjukkan bahwa minggu-minggu Adven adalah empat
hari Minggu sebelum 25 Desember yang dihayati sebagai masa penantian
akan kedatangan Sang Penebus. Kerinduan
akan kedatanganNya membubung, tetapi pada saat yang sama, kita juga
menghayati kepedihan hidup dalam kungkungan dosa. Manusia tak hanya
meronta karena sakit dan pedihnya hidup, tetapi juga meneriakkan ratap
penyesalan.
06 December 2015
Warna-warni Palsu Menjelang Natal
Minggu-minggu Adven adalah empat hari Minggu sebelum 25 Desember. Masa Adven kita hayati sebagai masa penantian yang penuh pengharapan dan kerinduan akan kedatangan Yesus Kristus, Sang Penebus.
Tema Natal GKI Sarua Indah tahun 2015 ini ialah “ Bersukacitlah karena Keselamatanmu Sudah Datang.” Melalui tema tersebut, diharapkan muncul kesadaran gereja Tuhan untuk terus menghadirkan kesukacitaan yang sudah dinyatakan Allah melalui kehidupan gereja yang apresiatif.
Agar kita, sebagai jemaat, dapat lebih menghayati masa-masa Adven, sekaligus mempersiapkan diri merasakan kehadiran Tuhan dalam perayaan Natal, ada empat langkah yang mewarnai ibadah. Empat langkah itu adalah (1) Kemuraman, (2) Tawaran Dunia, (3) Mencari Sang Bintang, (4) Sang Terang Hadir.
Tema Natal GKI Sarua Indah tahun 2015 ini ialah “ Bersukacitlah karena Keselamatanmu Sudah Datang.” Melalui tema tersebut, diharapkan muncul kesadaran gereja Tuhan untuk terus menghadirkan kesukacitaan yang sudah dinyatakan Allah melalui kehidupan gereja yang apresiatif.
Agar kita, sebagai jemaat, dapat lebih menghayati masa-masa Adven, sekaligus mempersiapkan diri merasakan kehadiran Tuhan dalam perayaan Natal, ada empat langkah yang mewarnai ibadah. Empat langkah itu adalah (1) Kemuraman, (2) Tawaran Dunia, (3) Mencari Sang Bintang, (4) Sang Terang Hadir.
29 November 2015
Ibadah Bersuasana Muram Menjelang Natal
Minggu-minggu Adven adalah empat hari Minggu sebelum 25 Desember. Masa Adven kita hayati sebagai masa penantian yang penuh pengharapan dan kerinduan akan kedatangan Yesus Kristus, Sang Penebus.
Tema Natal GKI Sarua Indah tahun 2015 ini ialah “Bersukacitlah karena Keselamatanmu Sudah Datang.” Melalui tema tersebut, diharapkan muncul kesadaran gereja Tuhan untuk terus menghadirkan kesukacitaan yang sudah dinyatakan Allah melalui kehidupan gereja yang apresiatif.
Agar kita, sebagai jemaat, dapat lebih menghayati masa-masa Adven, sekaligus mempersiapkan diri merasakan kehadiran Tuhan dalam perayaan Natal, ada empat langkah yang mewarnai ibadah. Empat langkah itu adalah (1) Kemuraman, (2) Tawaran Dunia, (3) Mencari Sang Bintang, (4) Sang Terang Hadir.
Mulai Minggu ini, langkah-langkah tersebut akan tampak dalam suasana ibadah. Berikut ini disuguhkan penjelasan makna langkah pertama, Kemuraman, dan akan dilanjutkan dengan penjelasan makna-makna langkah lainnya Minggu selanjutnya.
Kemuraman
Judul Kemuraman dipakai untuk menunjukkan realitas kehidupan kita yang penuh dengan kemuraman. Kemuraman ini coba ditampakkan lewat suasana dan dekorasi liturgi adven pertama, misalnya dengan:
Tema Natal GKI Sarua Indah tahun 2015 ini ialah “Bersukacitlah karena Keselamatanmu Sudah Datang.” Melalui tema tersebut, diharapkan muncul kesadaran gereja Tuhan untuk terus menghadirkan kesukacitaan yang sudah dinyatakan Allah melalui kehidupan gereja yang apresiatif.
Agar kita, sebagai jemaat, dapat lebih menghayati masa-masa Adven, sekaligus mempersiapkan diri merasakan kehadiran Tuhan dalam perayaan Natal, ada empat langkah yang mewarnai ibadah. Empat langkah itu adalah (1) Kemuraman, (2) Tawaran Dunia, (3) Mencari Sang Bintang, (4) Sang Terang Hadir.
Mulai Minggu ini, langkah-langkah tersebut akan tampak dalam suasana ibadah. Berikut ini disuguhkan penjelasan makna langkah pertama, Kemuraman, dan akan dilanjutkan dengan penjelasan makna-makna langkah lainnya Minggu selanjutnya.
Kemuraman
Judul Kemuraman dipakai untuk menunjukkan realitas kehidupan kita yang penuh dengan kemuraman. Kemuraman ini coba ditampakkan lewat suasana dan dekorasi liturgi adven pertama, misalnya dengan:
15 November 2015
Alkitab Tidak Mencatat Tanggal Kelahiran Yesus
Alkitab tidak pernah mencatat hari dan tanggal kelahiran Yesus. Bahkan tidak ada sumber-sumber tulisan dalam sejarah gereja yang bisa memastikan tanggal kelahiran Yesus.Yang disaksikan oleh Alkitab kepada kita adalah berita kelahiran Yesus.
Lukas 28 mencatat bahwa pada malam kelahiran Yesus para gembala tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Hal ini memberikan petunjuk bahwa kelahiran Yesus bukan terjadi pada bulan Desember yang adalah musim dingin di Israel.
Lukas 28 mencatat bahwa pada malam kelahiran Yesus para gembala tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Hal ini memberikan petunjuk bahwa kelahiran Yesus bukan terjadi pada bulan Desember yang adalah musim dingin di Israel.
14 November 2015
Berlatih Lektor Sambil Menyetrika
Tadi pagi Irna Kurniarini Siadari kembali mendapat giliran menjadi petugas lektor I. Ia bertugas membacakan I Samuel 4-20 yang menjadi bacaan pertama pada ibadah Minggu itu.
Bacaan lainnya adalah Ibrani 10:1-25 dibacakan oleh Pnt Meilina Manurung, dan Markus 13:1-8 dibacakan oleh Pdt Yerusa Maria Agustini yang juga berkhotbah. Sedangkan Mazmur tanggapan kali ini tidak diambil dari Mazmur, melainkan memakai doa Hana pada 1 Samuel 2:1-10. Yang bertugas membacakannya Ibu Effi Kurnia.
Bertugas sebagai lektor bagiku sering menghadirkan ketegangan tersendiri. Takut salah, takut tak jelas, takut tak terdengar dan banyak takut-takut lainnya. Walaupun sudah pernah mengikuti pembinaan/pelatihan lektor, tetap saja ada rasa dagdigdug itu. Apalagi bila menyadari, cara membaca kita sedikit banyak akan turut juga mempengaruhi mood para pendengar.
08 November 2015
Just A Closer Walk with Thee
Ketika dalam kebaktian tadi kami mulai menyanyikan PKJ No 129, "Kau
Perkasa Ku Lemah" sempat terlintas di pikiranku, ini pasti lagu yang
diadaptasi dari lagu Simalungun. Soalnya, nadanya yang berligato pada
tiap bagian akhir baris, sangat mirip dengan lagu-lagu tradisional
Simalungun.
Tetapi ketika aku kemudian membuka buku nyanyian, nyatalah bahwa itu bukan lagu Simalungun. Nyanyian Rohani PKJ 129 diterjemahkan oleh Yamuger tahun 1999 dari nyanyian asli yang berjudul "I am Weak, but Thou art Strong." Judul lain yang juga disematkan pada lagu ini adalah "Just A Closer Walk with Thee."
Tetapi ketika aku kemudian membuka buku nyanyian, nyatalah bahwa itu bukan lagu Simalungun. Nyanyian Rohani PKJ 129 diterjemahkan oleh Yamuger tahun 1999 dari nyanyian asli yang berjudul "I am Weak, but Thou art Strong." Judul lain yang juga disematkan pada lagu ini adalah "Just A Closer Walk with Thee."
Lagu ini tidak diketahui siapa penciptanya. Tetapi ia sangat populer.
Ia salah satu nyanyian rohani tradisional AS yang paling banyak
dimainkan oleh berbagai artis, baik dengan vokal maupun dengan
instrumental. Ia juga paling banyak dikumandangkan sebagai lagu
pemakaman dalam irama jazz New Orleans tradisional.
01 November 2015
Ukuran Sukses Gereja
Gereja
adalah sebuah komunitas spiritual. Yaitu kumpulan orang-orang yang
secara sukarela bergabung dengan komitmen yang mendalam untuk memelihara
keintiman dengan Tuhan. Orang-orang yang menjadi anggota komunitas
spiritual itu menjadikan Tuhan pusat pertimbangan dalam menjalani
kehidupan sehari-hari dan dalam mengambil keputusan. Bahkan terus ingin
berjumpa dengan Tuhan serta dengan penuh rasa takjub atas
intervensi-Nya.
Ukuran keberhasilan gereja ditentukan oleh dampak spiritualitasnya. Gereja berhasil bila semakin banyak warganya merasakan keintiman hubungan dengan Allah yang mencipta, menebus dan menghiburnya. Pada sisi lainnya gereja berhasil bila dampak dari hidup spiritual atau keintiman tadi terasa oleh orang-orang di luar lingkungannya.
Jadi ukuran sukses gereja bukan karena ukuran jumlah warganya, kemegahan gedungnya, atau besarnya dana yang dimiliki dalam tabungan mereka.
Ukuran keberhasilan gereja ditentukan oleh dampak spiritualitasnya. Gereja berhasil bila semakin banyak warganya merasakan keintiman hubungan dengan Allah yang mencipta, menebus dan menghiburnya. Pada sisi lainnya gereja berhasil bila dampak dari hidup spiritual atau keintiman tadi terasa oleh orang-orang di luar lingkungannya.
Jadi ukuran sukses gereja bukan karena ukuran jumlah warganya, kemegahan gedungnya, atau besarnya dana yang dimiliki dalam tabungan mereka.
Mengenal Gereja Calvinis
Dalam kehidupan gereja-gereja Protestan dikenal adanya banyak denominasi (aliran) seperti Calvinis, Lutheran, Mennonite, Anabaptis.
GKI adalah salah satu gereja yang mewarisi tradisi Calvinis. GKI sering disebut sebagai gereja Calvinis.
Apakah artinya?
Gereja-gereja Calvinis adalah gereja-gereja yang mewarisi ajaran-ajaran Johannes Calvin, seorang reformator dari Swiss (1509-1564). Aliran atau denominasi Calvinis lebih sering disebut Reformed atau pun Presbyterian.
GKI adalah salah satu gereja yang mewarisi tradisi Calvinis. GKI sering disebut sebagai gereja Calvinis.
Apakah artinya?
Gereja-gereja Calvinis adalah gereja-gereja yang mewarisi ajaran-ajaran Johannes Calvin, seorang reformator dari Swiss (1509-1564). Aliran atau denominasi Calvinis lebih sering disebut Reformed atau pun Presbyterian.
31 October 2015
Percakapan Gerejawi dengan yang akan Menikah
Tadi bersama ibu pendeta, aku ikut melakukan percakapan gerejawi
dengan sepasang calon suami-istri yang akan diteguhkan pernikahannya di
gereja kami. Ini kedua kalinya kami melakukan percakapan gerejawi dalam
dua minggu ini. Pekan lalu kami juga mengadakan percakapan gerejawi
dengan calon suami-istri lainnya.
Secara umum percakapan gerejawi termasuk dalam percakapan dalam rangka penggembalaan majelis jemaat kepada jemaat. Ada pun percakapan gerejawi dengan anggota yang akan menikah bertujuan untuk "mengadakan pemeriksaan kepada calon mempelai tentang kesiapan calon untuk melangkah ke dalam kehidupan yang baru sebagai suami istri."
Percakapan, sebagaimana layaknya percakapan, tentulah berlangsung dua arah. Namun, agar ia berlangsung dengan lancar sesuai tujuan, ada panduan pertanyaan yang telah disusun untuk dipercakapkan. Dari bercakap-cakap itu kemudian dihasilkan rekomendasi untuk dilaksanakan terkait dengan rencana pernikahan calon.
Secara umum percakapan gerejawi termasuk dalam percakapan dalam rangka penggembalaan majelis jemaat kepada jemaat. Ada pun percakapan gerejawi dengan anggota yang akan menikah bertujuan untuk "mengadakan pemeriksaan kepada calon mempelai tentang kesiapan calon untuk melangkah ke dalam kehidupan yang baru sebagai suami istri."
Percakapan, sebagaimana layaknya percakapan, tentulah berlangsung dua arah. Namun, agar ia berlangsung dengan lancar sesuai tujuan, ada panduan pertanyaan yang telah disusun untuk dipercakapkan. Dari bercakap-cakap itu kemudian dihasilkan rekomendasi untuk dilaksanakan terkait dengan rencana pernikahan calon.
25 October 2015
Ibadah Pengajaran oleh Pdt Tabita
Untuk pertama kalinya pada hari Minggu 25 Oktober 2015, gereja kami melaksanakan Ibadah Pengajaran dengan pokok pengajaran Keikutsertaan Anak dalam Perjamuan Kudus.
Ia disebut Ibadah Pengajaran karena ibadah itu difokuskan untuk mengajarkan satu tema tertentu. Pengajaran mengambil porsi waktu yang paling banyak dalam ibadah. Termasuk disediakannya waktu untuk bertanya bagi anggota jemaat dan pendeta menjawab pertanyaan tersebut.
"Keikutsertaan Anak dalam Perjamuan Kudus" dipilih sebagai topik karena dianggap hal itu perlu disosialisasikan.sehingga apabila gereja kami memutuskan akan melaksanakan Perjamuan Kudus yang mengikutsertakan anak, hal itu benar-benar didasarkan pada pemahaman yang utuh dan benar oleh seluruh warga jemaat.
Keikutsertaan Anak dalam Perjamuan Kudus
Jack
Seymor mendefinisikan pendidikan Kristjiani sebagai “Suatu percakapan
untuk kehidupan, suatu pencarian untuk menggunakan sumber-sumber iman
dan tradisi-tradisi budaya untuk bergerak ke arah masa depan yang
terbuka terhadap keadilan dan pengharapan. Pendidikan Kristiani bukan
sekadar mengajarkan dan menghafalkan serta mengulang-ulang statement
atau kalimat-kalimat pernyataan iman dari orang-orang Kristen abad
lamapu, menghafal ayat-ayat dan cerita-cerita Alkitab. Pendidikan
Kristiani mempertemukan sumber-sumber iman (Alkitab, Ajaran dan tradisi
gereja) dengan tradisi budaya (tidak hanya budaya suku-suku, tapi cara
hidup atau budaya masa kini), untuk melakukan pembaharuan ke arah masa
depan yang lebih sesuai dengan pemerintahan Allah.
18 October 2015
Ibadah Pengajaran
Pada
hari Minggu 25 Oktober 2015, GKI Sarua Indah akan melaksanakan Ibadah
Pengajaran tentang Keikutseraan Anak dalam Perjamuan Kudus. Ibadah
tersebut akan dilayani oleh Pdt Tabita Kartika Christiani dari STT Duta
Wacana Yogyakarta.
Apa itu Ibadah Pengajaran?
Salah satu gereja yang telah melaksanakan Ibadah Pengajaran dengan tema serupa adalah GKI Pondok Indah. Ibadah Pengajaran yang dilaksanakan pada 3 Mei 2015 dilayani oleh Pdt Joas Adiprasetya.
Menurut Pdt Joas, Ibadah Pengajaran adalah ibadah yang fokus pada khotbah (preaching) yang bergabung dengan pengajaran (teaching). Menurut dia, Bapa Gereja, John Calvin, dulu juga sering melakukan Ibadah Pengajaran.
Apa itu Ibadah Pengajaran?
Salah satu gereja yang telah melaksanakan Ibadah Pengajaran dengan tema serupa adalah GKI Pondok Indah. Ibadah Pengajaran yang dilaksanakan pada 3 Mei 2015 dilayani oleh Pdt Joas Adiprasetya.
Menurut Pdt Joas, Ibadah Pengajaran adalah ibadah yang fokus pada khotbah (preaching) yang bergabung dengan pengajaran (teaching). Menurut dia, Bapa Gereja, John Calvin, dulu juga sering melakukan Ibadah Pengajaran.
14 October 2015
Khotbah di PS Ekklesia
Pagi tadi saya mendapat tugas membawa renungan pada acara gathering keluarga Paduan Suara Ekklesia GKI Sarua Indah. Berikut ini selengkapnya draft naskah renungan yang saya siapkan tiga hari sebelumnya.
Keajaiban dalam Gerak Lambat
Nats: Roma 15: 22-32
Ada kalimat mutiara dalam Bahasa Inggris yang berkata, you can close your eyes to the realities, but you can't close your eyes to the memories. Kita dapat menutup mata terhadap kenyataan, tetapi kita tidak dapat menutup mata pada kenangan.
Saya bisa menutup mata agar tidak melihat pohon-pohon dan daun-daun di sekitar kita pada saat ini. Tetapi saya tidak bisa menutup mata terhadap kenangan ketika, misalnya, dulu di masa kecil, saya dimarahi oleh ayah karena malas-malasan menyapu halaman yang penuh oleh daun-daun dari pohon di depan rumah. Bahkan mungkin, tambah saya menutup mata dari pohon-pohon ini, semakin jelas terbayang kenangan tatkala dimarahi itu.
11 October 2015
Disempurnakan dalam Ketidaksempurnaan
Tugas utama seorang majelis pengantar dalam ibadah di GKI ialah
memastikan bahwa ibadah berlangsung lancar sesuai dengan yang
direncanakan. Termasuk juga, menggantikan pendeta berkhotbah apabila
pendeta yang bertugas itu mendadak berhalangan. (Hal ini sangat jarang
terjadi dan selalu diusahakan agar tidak terjadi).
Itu sebabnya, sejak seminggu sebelumnya majelis pengantar sudah harus telepon ke sana ke mari untuk memastikan para petugas yang sudah ditunjuk siap melaksanakan tugasnya. Menghubungi pendeta, menelepon organis, memastikan paduan suara berlatih, mengirim pesan bbm kepada petugas multimedia, mengingatkan penyambut jemaat, menelepon petugas doa syafaat, mengirimkan sms kepada prokantor dan lain-lain.
Itu sebabnya, sejak seminggu sebelumnya majelis pengantar sudah harus telepon ke sana ke mari untuk memastikan para petugas yang sudah ditunjuk siap melaksanakan tugasnya. Menghubungi pendeta, menelepon organis, memastikan paduan suara berlatih, mengirim pesan bbm kepada petugas multimedia, mengingatkan penyambut jemaat, menelepon petugas doa syafaat, mengirimkan sms kepada prokantor dan lain-lain.
Terjemahan Alkitab Terbaik
Ada
sebuah cerita tentang empat orang sarjana yang memperdebatkan tentang
terjemahan Alkitab mana yang paling indah dan yang terbaik.
Yang seorang memilih terjemahan King James Version, karena menyukai Bahasa Inggris kuno yang indah.
Yang kedua memilih versi American Standard Bible. Ia menyukai bahasa yang sederhana, yang membuat pembacanya merasakan ketepatan terjemahan dari teks aslinya.
Yang ketiga lebih memilih terjemahan versi Moffatt. Ia memuji penggunaan kata-kata sulit dan memiliki arti yang dalam serta kalimat-kalimat yang menyita perhatian pembaca.
Yang seorang memilih terjemahan King James Version, karena menyukai Bahasa Inggris kuno yang indah.
Yang kedua memilih versi American Standard Bible. Ia menyukai bahasa yang sederhana, yang membuat pembacanya merasakan ketepatan terjemahan dari teks aslinya.
Yang ketiga lebih memilih terjemahan versi Moffatt. Ia memuji penggunaan kata-kata sulit dan memiliki arti yang dalam serta kalimat-kalimat yang menyita perhatian pembaca.
04 October 2015
Asal-usul Bulan Keluarga
Bulan
Oktober menjadi salah satu bulan yang istimewa bagi orang pecaya.
Gereja mengemas acara-acara khusus untuk keluarga dengan berbagai
variasi yang berfokus pada keluarga.
Bulan keluarga merupakan pengembangan dari kegiatan Pekan keluarga. Pekan Keluarga menjadi kebiasaan gereja-gereja di seluruh dunia. Kegiatan ini dimulai dari Tiongkok dan India. Pada waktu itu situasi keluarga Kristen penuh dengan berbagai persoalan. Persoalan ini mendesak orang-orang Kristen di Tiongkok untuk melakukan suatu gerakan yang memusatkan perhatian pada usaha membina keluarga Kristen. gerakan ini diberni nama "Christian Home." Gerakan ini kemudian menjalar ke India dan sesudah perang dunia II tersebar ke seluruh dunia,termasuk ke Indonesia.
Bulan keluarga merupakan pengembangan dari kegiatan Pekan keluarga. Pekan Keluarga menjadi kebiasaan gereja-gereja di seluruh dunia. Kegiatan ini dimulai dari Tiongkok dan India. Pada waktu itu situasi keluarga Kristen penuh dengan berbagai persoalan. Persoalan ini mendesak orang-orang Kristen di Tiongkok untuk melakukan suatu gerakan yang memusatkan perhatian pada usaha membina keluarga Kristen. gerakan ini diberni nama "Christian Home." Gerakan ini kemudian menjalar ke India dan sesudah perang dunia II tersebar ke seluruh dunia,termasuk ke Indonesia.
27 September 2015
Doa Syafaat
Doa syafaat adalah berdoa atas nama orang lain.
Peran pengantara dalam doa amat umum dalam Perjanjian Lama, seperti Abraham, Musa, Daud, Samuel, Hizkia, Elia, Yeremia, Yehezkiel dan Daniel. Dalam Perjanjian Baru, Kristus digambarkan sebagai pendoa syafaat utama, dan karena itu, semua doa orang Kristen menjadi syafaat saat dinaikkan kepada Allah melalui dan oleh Kristus.
Yesus menjembatani jurang antara kita dan Allah ketika Dia mati di salib. Karena pengantaraan Yesus, kita sekarang dapat menaikkan syafaat atas nama orang-orang Kristen lainnya atau bagi yang terhilang, memohon kepada Allah untuk mengabulkan permintaan mereka seturut dengan kehendak-Nya.
Peran pengantara dalam doa amat umum dalam Perjanjian Lama, seperti Abraham, Musa, Daud, Samuel, Hizkia, Elia, Yeremia, Yehezkiel dan Daniel. Dalam Perjanjian Baru, Kristus digambarkan sebagai pendoa syafaat utama, dan karena itu, semua doa orang Kristen menjadi syafaat saat dinaikkan kepada Allah melalui dan oleh Kristus.
Yesus menjembatani jurang antara kita dan Allah ketika Dia mati di salib. Karena pengantaraan Yesus, kita sekarang dapat menaikkan syafaat atas nama orang-orang Kristen lainnya atau bagi yang terhilang, memohon kepada Allah untuk mengabulkan permintaan mereka seturut dengan kehendak-Nya.
20 September 2015
Makan-makan di Gereja, Boleh?
Tanya:
Saya pernah melihat ada foto-foto kegiatan Natal salah satu komisi
(Senior) yang mengambil tempat di gereja. Terlihat di sana ada acara
bujana (makan dan minum) entah pada saat acara Natal tersebut
berlangsung atau pada sesudahnya. Yang pasti ada di dalam gereja. Banyak
memang gereja-gereja lain yang melakukan acara makan dan minum di
gereja. Tetapi karena selama ini saya jarang melihat hal tersebut di
GKI, maka pertanyaan saya adalah: apakah GKI membolehkan acara
makan-makan di dalam gereja? Jika boleh mohon dijelaskan dan jika tidak
boleh mohon dijelaskan juga!
Atas penjelasannya saya mengucapkan terima kasih.
Jawab: Bolehkah makan dan minum di dalam gedung gereja? Memang ada keberatan dari sebagian anggota jemaat bila acara makan dan minum diadakan di dalam gedung gereja. Alasannya, selain dikuatirkan nanti akan mengotori gedung gereja, juga karena fungsi gedung gereja adalah untuk ibadah, bukan untuk acara makan dan minum!
Atas penjelasannya saya mengucapkan terima kasih.
Jawab: Bolehkah makan dan minum di dalam gedung gereja? Memang ada keberatan dari sebagian anggota jemaat bila acara makan dan minum diadakan di dalam gedung gereja. Alasannya, selain dikuatirkan nanti akan mengotori gedung gereja, juga karena fungsi gedung gereja adalah untuk ibadah, bukan untuk acara makan dan minum!
13 September 2015
Corat-coret di Kelas Kecil
Kemarin aku bertugas mendampingi guru sekolah minggu melayani ibadah di kelas kecil. Ada 13 orang muridnya, sedangkan guru-guru yang mengajar adalah Kak Endang, Kak Ester dan Kak Ibet.
Aku belum sempat membuat catatan-catatanku selama mengikuti ibadah menjadi sebuah tulisan. Ia masih berupa corat-coret di halaman belakang Warta Jemaat. Sebagian aku ketik di ponsel.
Beberapa corat-coret itu:
Bapa Gereja Yohanes Krisostomus
Setiap tanggal 13 September seperti hari ini, gereja-gereja Barat (termasuk Gereja Katolik Roma, Gereja Inggris, dan Gereja Lutheran) mengadakan peringatan bagi Yohanes Krisostomus dalam ritus Latin.
Siapa Yohanes Krisostomus?
Ia adalah salah satu Bapa Gereja. Dalam sejarah gereja kita mengenal banyak tokoh yang disebut Bapa Gereja, yakni para teolog dan filsuf yang hidup pada awal era Gereja Kristen. Mereka adalah orang-orang yang memberikan pengaruh bagi perkembangan gereja-gereja di dunia.
Siapa Yohanes Krisostomus?
Ia adalah salah satu Bapa Gereja. Dalam sejarah gereja kita mengenal banyak tokoh yang disebut Bapa Gereja, yakni para teolog dan filsuf yang hidup pada awal era Gereja Kristen. Mereka adalah orang-orang yang memberikan pengaruh bagi perkembangan gereja-gereja di dunia.
06 September 2015
Kalau Aku Jadi Eforus
Kalau aku jadi eforus, atau bishop, atau ketua sinode, salah satu revolusi yang akan aku canangkan adalah mengembalikan suasana ibadah, persekutuan dan pemahaman alkitab ke suasana sekolah minggu. Dan suasana sekolah minggu yang kumaksud bukan sekolah minggu zaman dulu ketika gurunya mengajar membawa-bawa belebas atau rotan. Tetapi suasana sekolah minggu zaman sekarang, ketika guru-gurunya senang dipanggil Kak, dan anak-anak muridnya bebas memeluk dan menyandarkan kepalanya di bahu mereka.
Tadi aku bertugas mendampingi guru-guru sekolah minggu kelas besar. Dan ketika itulah gagasan itu terbersit dalam pikiranku: mengapa spontanitas dan sikap apa adanya anak-anak itu tak kita hidupkan lagi dalam ibadah kita? Mengapa kita melupakan apa yang dikatakan Yesus dulu, bahwa biarkan anak-anak itu datang kepadaku karena mereka yang empunya kerajaan sorga?
Jenis-jenis Kebaktian di GKI
Menurut Tata Gereja dan Tata Laksana GKI, jenis-jenis kebaktian di lingkungan GKI adalah sebagai berikut:
1. Kebaktian Minggu
Kebaktian Minggu adalah kebaktian yang diselenggarakan pada hari Minggu.
2. Kebaktian hari Raya Gerejawi
Untuk merayakan peristiwa-peristiwa Kristus sepanjang tahun gerejawi diselenggarakan Kebaktian Hari Raya Gerejawi pada Minggu-minggu Adven, Malam Natal, Natal, Minggu Epifani, Minggu Baptisan Tuhan Yesus Kristus, Minggu Transfigurasi, Rabu Abu, Minggu-minggu Prapaskah, Kamis Putih, Jumat Agung, Paskah, Minggu-minggu Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus Kristus, Pentakosta, Minggu Trinitas dan Minggu Kristus Raja.
1. Kebaktian Minggu
Kebaktian Minggu adalah kebaktian yang diselenggarakan pada hari Minggu.
2. Kebaktian hari Raya Gerejawi
Untuk merayakan peristiwa-peristiwa Kristus sepanjang tahun gerejawi diselenggarakan Kebaktian Hari Raya Gerejawi pada Minggu-minggu Adven, Malam Natal, Natal, Minggu Epifani, Minggu Baptisan Tuhan Yesus Kristus, Minggu Transfigurasi, Rabu Abu, Minggu-minggu Prapaskah, Kamis Putih, Jumat Agung, Paskah, Minggu-minggu Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus Kristus, Pentakosta, Minggu Trinitas dan Minggu Kristus Raja.
04 September 2015
Doa Ketika Sekolah Minggu
Di sekolah minggu ketika kecil guru sekolah minggu tidak pernah
menyarankan kami berdoa untuk hal-hal yang bersifat fisik, seperti
meminta agar Tuhan menganugerahkan tinggi badan. Yang diajarkan kepada
kami adalah berdoa untuk hal-hal yang bersifat intangible, semisal
memohon kesehatan, kerendahan hati, kebijaksanaan, kesabaran dan
ketahanan menderita.
Seingatku, satu-satunya permintaan fisik yang pernah kudoakan secara serius ketika kecil (itu berarti aku mendoakannya sebelum tidur selama tiga hari berturut-turut) adalah ketika tukang cukur langganan mamak memotong rambutku dengan model tempurung. Itu benar-benar kurasakan sebagai bencana dan aku berdoa semoga Tuhan bermurah hati dengan segera memanjangkan rambutku kembali.
Seingatku, satu-satunya permintaan fisik yang pernah kudoakan secara serius ketika kecil (itu berarti aku mendoakannya sebelum tidur selama tiga hari berturut-turut) adalah ketika tukang cukur langganan mamak memotong rambutku dengan model tempurung. Itu benar-benar kurasakan sebagai bencana dan aku berdoa semoga Tuhan bermurah hati dengan segera memanjangkan rambutku kembali.
30 August 2015
Alkitab dari Bapa dan Mamak
Kira-kira lima tahun lalu ketika bapa dan mamak berkunjung ke
Jakarta, mereka menghadiahiku Alkitab Bahasa Simalungun. Namanya, dalam
bahasa ibu kami itu, Bibel.
Itu adalah alkitab yang sangat tebal, karena ia dipaketkan dengan Buku Doding Haleluya, yaitu buku rohani Gereja Kristen Protestan Simalungun. Tebal Alkitabnya 483 halaman, tebal buku rohaninya, yang disebut Buku Doding Haleluya, 554 halaman. Jadi keseluruhannya 1037 halaman.
Itu adalah alkitab yang sangat tebal, karena ia dipaketkan dengan Buku Doding Haleluya, yaitu buku rohani Gereja Kristen Protestan Simalungun. Tebal Alkitabnya 483 halaman, tebal buku rohaninya, yang disebut Buku Doding Haleluya, 554 halaman. Jadi keseluruhannya 1037 halaman.
Presbiterial Sinodal
Berbicara tentang Presbiterial Sinodal, berarti kita membicarakan sistem organisasi gereja. Pada dasarnya, terdapat empa sistem pengorganisasian gereja yaitu:
1. Sistem Presbiterial, dimana geerja dipimpin oleh para presbiter (penatua). keputusan tertinggi ada pada persidangan presbiter (majelis jemaat).
2. Sistem Sinodal, dimana gereja dipimpin oleh persidangan para pejabat gerejawi yang disebut sinode. Persidangan sinode ini merupakan instansi tertinggi yang keputusannya harus dilaksanakan oleh jemaat-jemaat yang tergabung dalam sinode tersebut.
28 August 2015
Menulis Khotbah
Bagi sebagian orang menulis khotbah mungkin menyenangkan. Bagi sebagian lagi sangat menjemukan. Ia jadi menjemukan apabila mebayangkan bahwa khotbah yang sudah kita tulis dengan susah-payah itu, tidak mungkin akan kita bacakan kata demi kata. Bagaimana mungkin berkhotbah dengan membaca teks? Itu sama saja dengan Presiden Soeharto membacakan pidato mengantarkan RAPBN. Kalau tidak karena terpaksa, pendengarnya pasti sudah lama meninggalkan ruangan.
Tetapi walaupun kita tidak akan membacakannya, adalah penting menuliskan khotbah yang akan kita khotbahkan kata demi kata. Ada banyak gunanya, dan aku dapat mengatakan, seharusnya ia menjadi salah satu proses wajib dalam persiapan kita dalam berkhotbah. Menulis khotbah menjadi langkah awal dalam upaya kita menyusunnya, mendalaminya untuk kemudian menyampaikannya lalu kemudian mengundang jemaat memberikan respon.
Tetapi walaupun kita tidak akan membacakannya, adalah penting menuliskan khotbah yang akan kita khotbahkan kata demi kata. Ada banyak gunanya, dan aku dapat mengatakan, seharusnya ia menjadi salah satu proses wajib dalam persiapan kita dalam berkhotbah. Menulis khotbah menjadi langkah awal dalam upaya kita menyusunnya, mendalaminya untuk kemudian menyampaikannya lalu kemudian mengundang jemaat memberikan respon.
26 August 2015
Dihibur Opa Oma
Sampai sekarang aku tidak pernah lupa pada motto rumah sakit PGI
Cikini yang berbunyi: sedare dolorem opus divinum est. Artinya,
meringankan penderitaan adalah pekerjaan Ilahi.
Aku hafal motto itu bukan hanya karena dulu sering ke asrama rumah sakit itu untuk berburu teman hidup (yang kandas) tetapi makna motto itu menurutku sangat mendalam. Meringankan penderitaan orang lain, seperti pekerjaan para perawat itu, adalah pekerjaan Ilahi.
Aku hafal motto itu bukan hanya karena dulu sering ke asrama rumah sakit itu untuk berburu teman hidup (yang kandas) tetapi makna motto itu menurutku sangat mendalam. Meringankan penderitaan orang lain, seperti pekerjaan para perawat itu, adalah pekerjaan Ilahi.
25 August 2015
Khotbah di PWK Hana
Tema: Diam di Rumah Tuhan
Nats: Mazmur 27:1-14
Selamat pagi Opa dan Oma. Apa kabar? Semoga berkat Tuhan tetap menyertai Opa dan Oma dan kita semua.
Pagi ini kita bersama-sama telah membaca Mazmur 27: 1-14, mazmur Raja Daud. Bacaan ini mengajak kita merenungkan lagi tentang diri kita, tentang tujuan hidup kita, dan di lebih dari itu, mengenali lagi kebesaran dan kasih sayang Tuhan melalui kesaksian Daud.
Jika kita ditanya, apakah ada manusia yang tidak memiliki keinginan? Jawabannya jelas tidak. Semua kita yang masih bernafas pasti memiliki keinginan. Entah itu keinginan yang kita anggap biasa dan tidak istimewa, maupun keinginan yang kita anggap istimewa atau luar biasa.
Setiap manusia memiliki keinginan.
23 August 2015
Kopiah Ulos
Ternyata ulos bisa dibuat seperti kopiah. Dan itu tanpa perlu
menggunting atau memotong kain ulos. Hanya dengan melipat-lipatnya
sedemikian rupa, mengancingkannya dengan peniti untuk merekatkan
lipatan-lipatannya, jadilah kopiah dari ulos itu.
Tadi di gereja yang mengenakan kopiah ulos ini adalah Pnt Johannes Hutagalung. Hampir semua kami orang batak, yang umumnya orang batak toba, tercengang-cengang melihatnya. Kami sampai-sampai menanyakan tradisi Batak mana yang menjadikan ulos berbentuk kopiah demikian. Dugaan kami adalah tradisi dari Batak Tapanuli Selatan. Pnt Johannes Hutagalung sendiri cengar-cengir saja ketika kami tanyakan demikian. Maklumlah, beliau sudah kelahiran Jakarta, lama bermukim di Menteng pula. ia mempersunting perempuan Tionghoa.
Tadi di gereja yang mengenakan kopiah ulos ini adalah Pnt Johannes Hutagalung. Hampir semua kami orang batak, yang umumnya orang batak toba, tercengang-cengang melihatnya. Kami sampai-sampai menanyakan tradisi Batak mana yang menjadikan ulos berbentuk kopiah demikian. Dugaan kami adalah tradisi dari Batak Tapanuli Selatan. Pnt Johannes Hutagalung sendiri cengar-cengir saja ketika kami tanyakan demikian. Maklumlah, beliau sudah kelahiran Jakarta, lama bermukim di Menteng pula. ia mempersunting perempuan Tionghoa.
Orang-orang Ceria Masuk Surga
Penulis Kristen asal AS, Philip Yancey, pernah mengamati bahwa kita orang-orang Kristen hebat dalam bekerja, ahli berdoa, namun ketinggalan dalam soal tawa-tertawa.
Ada yang mengatakan, itu mungkin karena dalam Perjanjian Baru Yesus digambarkan begitu serius. Tidak memuat suatu catatan apapun tentang Yesus yang tertawa atau tersenyum.
Namun, sebagian besar penafsir menganggap, Yesus, sebagaimana manusia lainnya, adalah orang yang ceria, suka tersenyum dan senang bercerita lucu. Ia selalu menggembirakan orang-orang di sekitarnya. Buktinya? Banyak anak yang suka datang kepadaNya (Mat. 19:14) dan sebagaimana kita tahu, anak-anak cenderung menyukai orang yang ceria.
Ada yang mengatakan, itu mungkin karena dalam Perjanjian Baru Yesus digambarkan begitu serius. Tidak memuat suatu catatan apapun tentang Yesus yang tertawa atau tersenyum.
Namun, sebagian besar penafsir menganggap, Yesus, sebagaimana manusia lainnya, adalah orang yang ceria, suka tersenyum dan senang bercerita lucu. Ia selalu menggembirakan orang-orang di sekitarnya. Buktinya? Banyak anak yang suka datang kepadaNya (Mat. 19:14) dan sebagaimana kita tahu, anak-anak cenderung menyukai orang yang ceria.
16 August 2015
Peci Pinjaman
Panitia mengumumkan bahwa dress code kami pada Minggu 16 Agustus,
sehari menjelang HUT ke-70 RI, adalah pakaian nasional. Aku tak punya
peci, padahal, yang selalu kubayangkan sebagai salah satu ikon pakaian
nasional itu (untuk pria) adalah peci, seperti Bung Karno dan Bung Hatta
saat memproklamasikan kemerdekaan. Seperti oppungku juga ketika masih
hidup dulu. Setiap kali pergi keluar rumah, termasuk ke gereja, ia akan
mengenakan peci hitamnya.
Peran Umat Kristen di Awal Kemerdekaan
Peranan gereja dan orang Kristen lndonesia di awal Kemerdekaan tidak dapat disangkal. Kebanyakan pemimpin gereja dan orang Kristen ketika itu menolak kembalinya Belanda sebagai penguasa di lndonesia. Penolakan pemimpin gereja dan orang Kristen diwujudkan dalam bentuk mengungsinya banyak orang Kristen dari daerah yang diduduki Belanda ke dalam wilayah Republik.
09 August 2015
Panggilan Sayang
Kemarin
yang berkhotbah di gereja kami adalah Pendeta Gordon Hutabarat dari GKI
Kota Wisata. Tema khotbah "Jadilah Penurut-penurut Allah," dengan
bacaan II Samuel 18:5-15, 31-33 Efesus 4:25-5:2; dan Yohanes 6:35;41-51
serta Mazmur 130 (didaraskan).
Pada khotbah itu aku mencatat sekelumit kupasan Pdt Gordon tentang Absyalom dan Raja Daud, anak dan ayah yang tidak memiliki hubungan yang akur.
Sebagaimana kita tahu, Absyalom yang ganteng --paling ganteng di seluruh wilayah Israel -- adalah sosok anak pemberontak. Ia tidak suka pada ayahnya bahkan merancang kudeta, yang sempat membuat Daud pergi keluar dari istana.
Pada khotbah itu aku mencatat sekelumit kupasan Pdt Gordon tentang Absyalom dan Raja Daud, anak dan ayah yang tidak memiliki hubungan yang akur.
Sebagaimana kita tahu, Absyalom yang ganteng --paling ganteng di seluruh wilayah Israel -- adalah sosok anak pemberontak. Ia tidak suka pada ayahnya bahkan merancang kudeta, yang sempat membuat Daud pergi keluar dari istana.
Makna Perjamuan Kasih
Ada berbagai tradisi yang diwariskan Yesus kepada murid-muridNya yang
kemudian juga menjadi tradisi umat Kristen hingga dewasa ini. Yesus,
misalnya, membasuh kaki para murid-Nya, yang dilanjutkan dengan sebuah
perintah agar para murid saling membasuh kaki. Pembasuhan kaki
melambangkan kesediaan untuk melayani. Dan itu sudah sering dikenang dan
dilakukan dalam rangkaian peringatan Kamis Putih.
02 August 2015
Gado-gado Bulan Budaya
Pendeta Yerusa Maria memimpin ibadah |
Sampai sebelum berangkat tadi pagi, aku masih was-was, apakah masih akan kebagian udeng, yaitu ikat kepala pria Bali. Aku ingin sekali mengenakan ikat kepala itu tetapi kelihatannya stoknya sudah habis dipakai oleh para petugas yang akan melayani ibadah hari ini. Maklumlah, umat kami yang berlatar belakang etnis Bali tidak seberapa. Persediaan udeng mereka pasti juga terbatas.
Budaya dan Iman Kristen
Dalam kehidupan sehari-hari, kita diperhadapkan dengan berbagai budaya dan tradisi masyarakat. Bagaimanakah sikap orang Kristen berhadapan dengan budaya dan tradisi itu? Dialog di bawah ini akan memaparkan pergumulan-pergumulan orang-orang Kristen ketika berhadapan dengan budaya dan tradisi masyarakat. Semoga dalam perayaan Bulan Budaya di GKI Sarua Indah kali ini kita pemahaman kita tentang perjumpaan Budaya dan Iman bertambah jernih.
01 August 2015
Doa Pagi Tadi
Setelah hampir sebulan absen, tadi subuh aku hadir lagi di ibadah Doa Pagi. Au terbangun pukul 5:15. Aku memacu sepeda motorku setelah cuci muka dan menggsok gigi. Tidak lupa memakai jaket, karena hujan tadi malam membuat udara pagi itu agak dingin. Ke sekretariat hanya 5 menit perjalanan.
Kami memulainya pukul 5:40 dari yang seharusnya menurut jadwal 5:30.
28 July 2015
Announcer PT KAI dan GKI
Kita
yang hampir setiap hari menggunakan jasa kereta commuter pulang-pergi
ke kantor, dalam dua atau tiga tahun terakhir kian terbiasa mendengar
suara announcer mengumumkan info tentang stasiun pemberhentian berikut.
Ketika kereta berhenti, selalu announcer itu mengumumkan agar penumpang
memeriksa kembali tiket dan barang bawaan agar jangan tertinggal.
26 July 2015
Tujuan Bergereja
Sewaktu Persidangan Majelis Jemaat (PMJ) tadi siang, Pnt Marino dan kawan-kawan membawakan kami para koleganya ole-oleh dari Persidangan Majelis Klasis Jakarta Dua (Kajadu). Olle-ole itu sangat berharga, menurutku, yaitu sebuah makalah yang ditulis oleh Pdt Wisnu Sapto Nugroho dari Lembaga Pembinaan dan Pengaderan Sinode (LPPS) GKJ-GKI SW Jateng. Judulnya ialah Gereja yang Apresiatif.
Istilah Gereja yang Apresiatif ini belakangan ini memang sedang tren. Intinya, kalau aku tak salah, perubahan paradigma pendekatan dari yang sebelumnya Strenght, Weakness, Opportunty, Threat (SWOT) menjadi Strength, Opportunity, Aspirations, Result (SOAR). Melalui pendekatan SOAR, kita tidak menekankan dan larut pada memperbaiki apa yang kita anggap weakness, tetapi justru berfokus pada hal-hal yang patut diapresiasi yang ada pada jemaat. Karena itu penting untuk menggali aspirasi jemaat.
Istilah Gereja yang Apresiatif ini belakangan ini memang sedang tren. Intinya, kalau aku tak salah, perubahan paradigma pendekatan dari yang sebelumnya Strenght, Weakness, Opportunty, Threat (SWOT) menjadi Strength, Opportunity, Aspirations, Result (SOAR). Melalui pendekatan SOAR, kita tidak menekankan dan larut pada memperbaiki apa yang kita anggap weakness, tetapi justru berfokus pada hal-hal yang patut diapresiasi yang ada pada jemaat. Karena itu penting untuk menggali aspirasi jemaat.
25 July 2015
Kisah Terciptanya NKB 131
Pada tahun 1932, Thomas AS. Dorsey berumur 32 tahun dan belum lama menikah. Ia dan istrinya, Nettie, tinggal di sebuah apartemen di selatan Chicago.
23 July 2015
Maaf Tuhan, Kami Libur
Tadi yang hadir pada acara Pemahaman Alkitab (PA) Wilayah hanya dua orang. Pak Ayub Wahyono sebagai pemimpin PA dan aku sebagai MC. Majelis Pendamping (MP), tidak hadir karena masih berlibur di Toraja. Aku pun bertugas hari ini sebetulnya menggantikan penatua lain, yang juga sedang berlibur. Para anggota majelis lainnya sedang ke puncak karena ada acara Persidangan Majelis Klasis.
19 July 2015
16 Orang plus 1 Kucing
tadi yang mengikuti ibadah sore berjumlah 16 orang plus satu kucing. aku tahu persis karena bertugas sebagai counter. lima orang jemaat pria, enam orang jemaat perempuan, empat anggota majelis dan satu pendeta, plus satu kucing.
18 July 2015
Kreatif Mengajar Alkitab
Ada lima tahap yang dapat dibedakan oleh seorang guru yang mengajarkan Alkitab.
1.Tahap menghafal tanpa berpikir. Ini adalah tahap mengulangi sesuatu di luar kepala tanpa memikirkan apa artinya. Sementara proses ini penting dilalui, harus disadari bahwa Alkitab yang dihafal tanpa berpikir tidak mengubah kehidupan seseorang.
1.Tahap menghafal tanpa berpikir. Ini adalah tahap mengulangi sesuatu di luar kepala tanpa memikirkan apa artinya. Sementara proses ini penting dilalui, harus disadari bahwa Alkitab yang dihafal tanpa berpikir tidak mengubah kehidupan seseorang.
12 July 2015
Gereja dan Garage Sale
Foto: pasadena.ep.org |
11 July 2015
PS Eklesia Feat. Suami
di gereja kami salah satu paduan suara wanita adalah ps eklesia.
istri saya bergabung di dalamnya. banyak di antara para anggotanya
setiap berlatih diantar oleh para suami. sambil mereka menunggu
istri-istri latihan, mereka ngobrol ini itu.
05 July 2015
Membaca Alkitab Secara Leksionari?
Persidangan Majelis Sinode ke XIV Gereja Kristen Indonesia di Denpasar, Bali berhasil menetapkan Liturgi dengan pembacaan Alkitab secara leksionari. Maksud pola pembacaan secara leksionari berarti pembacaan Alkitab yang semula hanya satu bacaan saja, berubah menjadi 4 pembacaan dengan perincian sebagai berikut:
28 June 2015
Intervensi Tuhan dalam Jodoh
Pertanyaan:
Dalam pertandingan-pertandingan kelas dunia seperti World Cup baru-baru
ini atau Thomas Cup, sering para suporter dengan tegang menonton lalu
menaikkan doa agar jagoan mereka menang. Demikian juga ajakan para
pemandu acara di TV lokal kepada pemirsa-pemirsa mereka.
Seberapa jauh intervensi Allah terhadap permainan-permainan tersebut? Apakah pemenangnya sudah ditentukan oleh-Nya, atau menang/kalah adalah hasil usaha manusia sendiri? Bukankah manusia diberi kebebasan berlatih dengan giat agar menang, bukan berdoa untuk menang, apalagi tanpa disertai dengan usaha keras?
Seberapa jauh intervensi Allah terhadap permainan-permainan tersebut? Apakah pemenangnya sudah ditentukan oleh-Nya, atau menang/kalah adalah hasil usaha manusia sendiri? Bukankah manusia diberi kebebasan berlatih dengan giat agar menang, bukan berdoa untuk menang, apalagi tanpa disertai dengan usaha keras?
21 June 2015
Pencipta NKB 204 dan KJ 29
Foto:musicallion.com |
14 June 2015
Marah itu Berdosa
Pendeta yth, di dalam Efesus 4:26 dikatakan bahwa “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”
Dalam firman tersebut dikatakan bila pun marah tapi jangan berbuat dosa, bagaimana orang bisa marah tetapi tidak berbuat dosa?
13 June 2015
Penyambut Jemaat dan Kolektan
“Di dalam melayani Tuhan tidak ada tugas yang lebih
rohani atau kurang rohani.
Kalau setiap tugas dilakukan dengan hati yang
beribadah kepada Tuhan maka tugas itu pasti rohani.”
Pelayanan
dalam ibadah bukan monopoli Pendeta dan Penatua. Semakin banyak anggota jemaat
yang mengambil bagian dalam pelayanan ibadah semakin baik. Ini memperlihatkan
sebuah Jemaat yang sehat dan demokratis. Secara teologis hal
tersebut memperlihatkan gambaran imamat
Am orang percaya. Kesatuan sebagai Tubuh Kristus semakin terlihat dan
dirasakan. Di mana setiap anggota jemaat mempunyai tugas panggilan untuk mengambil bagian dalam pelayanan jemaat.
11 June 2015
Kembali ke Alkitab Kertas
Hari Minggu lalu, sebuah toko buku Kristen berjualan di pekarangan
gereja. Aku membeli sebuah alkitab kecil. Aku menduga, setelah cukup
lama kita dimanjakan oleh alkitab digital, akan tiba masanya kita
merindukan lagi alkitab tradisional. Dan dengan begitu, kita bisa
menghentikan tren yang tidak menyenangkan ini: Toko-toko Buku Kristen Tutup Kalah Oleh Amazon
09 June 2015
07 June 2015
Orang Cacingan Juga Disembuhkan
tadi
pagi saya mendapat tugas mendampingi guru-guru sekolah minggu di kelas
balita. sungguh pengalaman yang menarik. mereka adalah anak-anak yang
ceria, percaya diri dan jujur mengungkapkan isi hatinya, termasuk yang
mereka sukai atau tidak mereka sukai. dan saya mendapat kesan, mereka
berhadapan dengan guru-guru yang cekatan pula, mampu mengendalikan dan
mengelola mereka sehingga perjumpaan pada pagi itu adalah perjumpaan
yang menyenangkan.
31 May 2015
Konfesi GKI 2014
Konfesi GKI merupakan sebuah ekspresi dari pengakuan iman yang diakui dan dihayati oleh GKI. Dalam praktiknya GKI mengakui Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nicea Konstantinopel, dan Pengakuan Iman Athanasius. Ketiga Pengakuan Iman tersebut merupakan pengakuan iman yang bersumber dari Alkitab. Ia diterima serta dimiliki oleh gereja secara ekumenis. Jadi, dengan mengakui ketiga pengakuan iman tersebut, GKI mau mengikatkan diri pada persekutuan ekumenis dalam gereja yang universal.
30 May 2015
Prosedur Perlawatan Duka
Prosedur perlawatan kepada yang berduka (kematian).
1. Segeralah lawat mereka berulang kali namun berupa kunjungan singkat saja. Agaknya keluarga lebih terhibur bila kita datang setiap hari sampai penguburannya daripada cuma datang berkunjung satu kali saja.
1. Segeralah lawat mereka berulang kali namun berupa kunjungan singkat saja. Agaknya keluarga lebih terhibur bila kita datang setiap hari sampai penguburannya daripada cuma datang berkunjung satu kali saja.
24 May 2015
Liturgi Pengucapan Syukur Amartya
Pdt Yerusa Agustini |
Di rumah pada siang harinya, kami mengadakan syukuran kecil dengan mengundang handai-tolan dan sahabat, dalam sebuah ibadah persekutuan doa keluarga pengucapan syukur. Inilah liturgi yang dipakai pada ibadah tersebut, yang dilayani oleh Pdt. Yerusa Agustini Maria.
10 May 2015
Dalam Lautan yang Kelam
I
was sinking deep in sin/Love lifted me. Aku tenggelam sangat dalam di
lautan dosa, tetapi Kasih mengangkatku. Ditulis pertama kali oleh John
Rowe pada tahun 1912. Dan lebih dari 100 tahun kemudian, lagu itu
dinyanyikan lagi di GKI Sarua Indah, tadi pagi, melalui Nyanyikanlah
Kidung Baru (NKB) 19: Dalam Lautan yang Kelam.
Siapa Penonton Ibadah?
Pertama, Sutradara; yang merancang jalannya konser atau pertunjukan supaya apa yang ditampilkan itu sesuai dengan alur yang dikehendaki.
Kedua, Pemain; yang memungkinkan seluruh apa yang dirancangkan oleh si sutradara berjalan dengan baik, “menerjemahkan” apa yang ada di dalam naskah/partitur supaya menjadi sebuah pertunjukan yang indah dan memuaskan.
Ketiga, Penonton; yang menyaksikan konser atau drama itu. Apa jadinya pertunjukan tanpa penonton? Sebagus apa pun naskah drama, secakap apa pun pemain tetapi kalau tanpa penonton, maka akan mubazir sebuah pertunjukan.
Lalu jika kita beribadah, kita yang duduk di kursi jemaat apa peranan kita? Sutradarakah? Pemainkah? Penontonkah?
Kebanyakan dari kita pasti akan dengan segera menyebutkan diri sebagai penonton. Penonton yang menyaksikan pengkotbah yang menyampaikan Firman Tuhan, Penatua yang memimpin jalannya ibadah, paduan suara/vokal grup/solo yang menyanyikan lagu, dll. Oleh karena itu apa yang terjadi? Kita akan bertepuk tangan setelah paduan suara/vokal grup/solo tampil, menggerutu kalau penatuanya salah baca atau pengkotbahnya kelamaan waktu kotbahnya. Kita jadi tidak menikmati sebuah ibadah. Apalagi kalau kita mendapat tempat yang kurang strategis, panas dan tidak nyaman.
Tapi mari kita melihat peranan berdasarkan arti dasar dari sebuah ibadah: dalam arti umum maka ibadah itu berarti juga sebuah kerja bersama di antara orang-orang yang hadir. Dan itu berarti bahwa dalam sebuah acara semua orang terlibat dalam kerja bersama itu. Semua orang mengambil peranan.
Dalam hal ini jemaat juga ikut serta di dalam liturgi yang dilaksanakan bersama. Jadi, jemaat bukanlah penonton yang menyaksikan “pertunjukan” liturgi yang dilakukan oleh pendeta, penatua, paduan suara/vokalgrup/solo. Jemaat adalah pemain.
Mengapa begitu? Dalam hal ini sutradara adalah orang-orang yang mengatur jalannya sebuah ibadah. Dalam hal ini ada naskah yang dibuat oleh sutradara dalam bentuk liturgi. Dalam liturgi ada tata urutan yang diikuti.
Bukankah kita ikut berdiri jikalau dalam liturgi ditulis berdiri? Duduk jikalau di liturgi dituliskan duduk? Bersalaman jikalau di liturgi dituliskan bersalaman? Kita adalah Pemain dalam liturgi itu. Karena itu peranan kita sangat penting dalam melaksanakan “naskah” liturgi itu, baik dalam hal bernyanyi, berdoa, menanggapi Firman dll. Dalam hal ini pemain yang baik tentulah perlu menghayati peranannya dengan baik.
Karena itu perlu menghayati liturgi dengan baik; membaca naskah liturgi sebelum ibadah dimulai. Mempelajari apakah ada lagu atau bagian liturgi yang sulit untuk dilakukan.
Doakan jalannya ibadah supaya berjalan dengan baik, untuk mendukung para sutradara melaksanakan tugasnya. Kalau saudara berkenan hal ini malahan perlu dilakukan sebelum saudara hadir dalam ruang ibadah.
Lalu jika kita semua adalah pemain, siapa yang menjadi penonton?
Tuhanlah sebagai penonton. Dialah yang menyaksikan persembahan ibadah yang kita lakukan. Dia akan tersenyum kalau kita bisa melaksanakan ibadah kita dengan baik.
(Disajikan sebagai Seri Pembinaan pada Warta Jemaat GKI Sarua Indah, 10 Mei 2015, dipetik dengan penyuntingan seperlunya dari http://gkipi.org/ibadah-apa-perananku/)
08 May 2015
Anjing Penjala Manusia
Foto-foto ini saya peroleh dari sebuah akun instagram yang dibagikan oleh Senatari Situmorang
lewat akun facebooknya. Salah satu menunjukkan seekong gukguk yang
rebahan di atas pusara tuannya. Dan konon sudah enam tahun gukguk itu
secara rutin melakukannya.
07 May 2015
Bicara Kesetaraan Gender
Foto: femina.co.id |
03 May 2015
Ketika Mendengar Khotbah
Dalam liturgi ibadah, khotbah adalah salah satu bagian yang penting. Disebut juga Pemberitaan Firman Tuhan. Bagaimana sebaiknya kita mempersiapkan diri ketika akan mendengarkan khotbah? Ada beberapa bagian yang dapat dibahas.
01 May 2015
26 April 2015
Berita Anugerah dan Salam Damai
Setiap kita mengikuti ibadah Minggu, dalam liturgi selalu ada Berita Anugerah dan Salam Damai. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan kedua hal ini?
19 April 2015
The Merciful God
Aku selalu ingat tentang nasihat seorang pendeta yang berkata bahwa
mengkhotbahkan pengampunan itu berat, bahkan sangat berat. Sebab,
khotbah tentang pengampunan tidak hanya tentang apa yang kita katakan.
Ia juga tentang apa yang kita hidupi hari lepas hari.
Melihat Visi Tuhan (II)
Kita perlu mengerti visi Tuhan dalam hidup maupun dalam kepemimpinan dalam pelayanan kita George Barna dalam bukunya A Fish out of Water, 9 Strategi untuk Memaksimalkan Potensi Kepemimpinan yang Tuhan Berikan kepada Anda, mengemukakan ada ada empat proses yang cukup sederhana, tetapi merupakan cara-cara yang lazim dipakai oleh para pemimpin yang saleh dan efektif. Dua diantaranya sudah dikemukakan minggu lalu dan dua berikutnya dipaparkan berikut ini.
13 April 2015
Serasa Di Samping Bapa
Berfoto dengan tante (oma) Wilma, seusai ibadah, di dekat termos kopi dan
teh, yang sudah sepi dari antrian. Dan segera muncul di pikiranku untuk
berfoto berdua bersamanya. Yang disambutnya dengan senang- gembira
sambil berkata, "Nanti kirimi aku ya..."
12 April 2015
Melihat Visi Tuhan (I)
George Barna dalam bukunya A Fish out of Water, 9 Strategi untuk Memaksimalkan Potensi Kepemimpinan yang Tuhan Berikan kepada Anda, mengemukakan ada ada empat proses yang cukup sederhana, tetapi merupakan cara-cara yang lazim dipakai oleh para pemimpin yang saleh dan efektif untuk melihat dan mengetahui Visi Tuhan bagi dirinya dan bagi umat yang dipimpinnya. Dua diantaranya dikemukakan di sini, dan dua berikutnya Minggu depan.
• Mengenali Diri Kita dengan Baik
Sebelum Tuhan dapat menggunakan kita sebagai seorang pemimpin, kita harus memahami kekuatan dan kelemahan kita, karunia dan kemampuan kita. Pengetahuan tentang diri sendiri akan memberi kita pandangan yang realistis --dan menarik kita kepada Tuhan untuk mendapat kekuatan dan pengajaran.
Langkah ini akan membuat kita mengenal ketidaklayakan kita dan membuat kita takut dan percaya kerpada-Nya. Jika kita jujur mengakui siapa kita sebenarnya dan apa yang dapat kita lakukan, seharusnya itu akan menyebabkan kita menyadari bahwa kita tidak cocok menjadi pemimpin yang dipilih sang Raja. Hanya karena kemurahan-Nya semata kita diizinkan untuk memimpin umat-Nya.
Untuk dapat sampai pada pandangan pribadi seperti ini ada banyak alat yang mungkin dapat menolong. Pengamatan atas karakter, percakapan dengan teman-teman yang dapat dipercaya, dan yang tidak kalah penting: doa, dapat mengungkapkannya.
• Mengenali Konteks Kepemimpinan Kita
Untuk memiliki pandangan ini, kita memerlukan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah kita. Bicaralah dengan orang-orang yang kita harapkan untuk kita pimpin supaya mereka tahu apa yang sedang Tuhan nyatakan kepada mereka. Pahamilah sejarah organisasi yang akan kita pimpin, sehingga dapat membangun jembatan dari masa lalu dan masa kini ke masa depan yang ditahbiskan oleh Tuhan. Analisislah komunitas yang akan kita pimpin, untuk mengerti perilaku, nilai-nilai, pola dan gaya hidup spiritual mereka. Bicaralah dengan pemimpin-pemimpin lain yang terlibat untuk mempelajari apa yang sedang mereka lakukan dan kemana mereka berusaha keras untuk membawa orang-orang itu.
(Disajikan pada Seri Pembinaan Warta Jemaat GKI Sarua Indah edisi 12 April 2015, dikutip dari A Fish out of Water, 9 Strategi untuk Memaksimalkan Potensi Kepemimpinan yang Tuhan Berikan Kepada Anda, ditulis oleh George Barna, pendiri dan presiden Barna Research Group, California, pembicara pada konferensi-konferensi pelayanan dan kepemimpinan di seluruh dunia. Edisi Bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Penerbit Immanuel, 2004.)
• Mengenali Diri Kita dengan Baik
Sebelum Tuhan dapat menggunakan kita sebagai seorang pemimpin, kita harus memahami kekuatan dan kelemahan kita, karunia dan kemampuan kita. Pengetahuan tentang diri sendiri akan memberi kita pandangan yang realistis --dan menarik kita kepada Tuhan untuk mendapat kekuatan dan pengajaran.
Langkah ini akan membuat kita mengenal ketidaklayakan kita dan membuat kita takut dan percaya kerpada-Nya. Jika kita jujur mengakui siapa kita sebenarnya dan apa yang dapat kita lakukan, seharusnya itu akan menyebabkan kita menyadari bahwa kita tidak cocok menjadi pemimpin yang dipilih sang Raja. Hanya karena kemurahan-Nya semata kita diizinkan untuk memimpin umat-Nya.
Untuk dapat sampai pada pandangan pribadi seperti ini ada banyak alat yang mungkin dapat menolong. Pengamatan atas karakter, percakapan dengan teman-teman yang dapat dipercaya, dan yang tidak kalah penting: doa, dapat mengungkapkannya.
• Mengenali Konteks Kepemimpinan Kita
Untuk memiliki pandangan ini, kita memerlukan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah kita. Bicaralah dengan orang-orang yang kita harapkan untuk kita pimpin supaya mereka tahu apa yang sedang Tuhan nyatakan kepada mereka. Pahamilah sejarah organisasi yang akan kita pimpin, sehingga dapat membangun jembatan dari masa lalu dan masa kini ke masa depan yang ditahbiskan oleh Tuhan. Analisislah komunitas yang akan kita pimpin, untuk mengerti perilaku, nilai-nilai, pola dan gaya hidup spiritual mereka. Bicaralah dengan pemimpin-pemimpin lain yang terlibat untuk mempelajari apa yang sedang mereka lakukan dan kemana mereka berusaha keras untuk membawa orang-orang itu.
(Disajikan pada Seri Pembinaan Warta Jemaat GKI Sarua Indah edisi 12 April 2015, dikutip dari A Fish out of Water, 9 Strategi untuk Memaksimalkan Potensi Kepemimpinan yang Tuhan Berikan Kepada Anda, ditulis oleh George Barna, pendiri dan presiden Barna Research Group, California, pembicara pada konferensi-konferensi pelayanan dan kepemimpinan di seluruh dunia. Edisi Bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Penerbit Immanuel, 2004.)
05 April 2015
Makna Paska di Waktu Subuh
Sungguh menarik, bahwa peristiwa Paska justru terjadi pada waktu subuh. Pada waktu terang sudah menjadi kepastian, namun kegelapan pada kenyataannya masih menjadi pengalaman.
29 March 2015
Censura Morum, Perlukah?
Tanya: Tentang persiapan diri sebelum perjamuan kudus (Censura morum), pentingkah itu?
Jawab: Lihatlah I Kor 11:27,29. Rasul Paulus sangat menekankan pentingnya mempersiapkan diri sebelum mengikuti perjamuan kudus, agar kita dapat dengan penuh iman menghayati kembali makna perjamuan kudus dan tidak melakukan perjamuan dengan motivasi dan cara yang salah.
Jawab: Lihatlah I Kor 11:27,29. Rasul Paulus sangat menekankan pentingnya mempersiapkan diri sebelum mengikuti perjamuan kudus, agar kita dapat dengan penuh iman menghayati kembali makna perjamuan kudus dan tidak melakukan perjamuan dengan motivasi dan cara yang salah.
15 March 2015
Sembuh Kok Dilarang Bicara?
08 March 2015
Hitam di Masa Triduum
Yang dimaksud dengan triduum adalah tiga hari menjelang Paska, yakni Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Sepi. Dalam tiga hari ini, umat diajak untuk merefleksikan secara khusus saat-saat terakhir ketika Yesus disalib, dikuburkan, dan pada akhirnya dibangkitkan. Karena itu, seluruh ibadah dalam rangka triduum berwatak reflektif dan tanpa ornamen apa pun, gereja menjadi sunyi, senyap, dan gelap. Warna yang dominan adalah hitam. Tiga hari ini adalah puncak dari seluruh puasa yang dilakukan selama masa pra Paska 40 hari.
01 March 2015
Siklus Paska
Mengapa Prapaska Dimulai di Rabu Abu?
Siklus Paska berlangsung selama 90 hari. Masa ini dibagi menjadi tiga periode:
Periode Persiapan 40 hari, Puncak Perayaan/Hari Paska dan Masa Sukacita (50 hari) yang berakhir pada hari Pentakosta.
Siklus Paska berlangsung selama 90 hari. Masa ini dibagi menjadi tiga periode:
Periode Persiapan 40 hari, Puncak Perayaan/Hari Paska dan Masa Sukacita (50 hari) yang berakhir pada hari Pentakosta.
22 February 2015
Puasa Prapaska
Puasa pada masa Prapaska pada hakikatnya adalah mengembalikan kesadaran umat kepada tujuan dan makna hidup yang sesungguhnya. Kesadaran diri itu dinyatakan melalui pertobatan, diantaranya melalui puasa. Dengan demikian diharapkan dapat terjalin kembali komunikasi dengan Allah.
19 February 2015
Rabu Abu di Kereta
Tadi malam seperti biasa apabila mendapat giliran piket sore, aku
pulang dengan menumpang kereta dari stasiun Duren Kalibata pukul 21:25.
Kereta terakhir dari Bogor menuju stasiun Tanah Abang itu cukup lega,
Aku mendapat tempat duduk.
01 February 2015
Bertugas dengan Amartya
Tanpa direncanakan, tadi yang bertugas sebagai MC pada ibadah remaja
adalah Amartya, Sedangkan aku jadi pelayan firman. Ini sebetulnya hal
yang selalu sedapat mungkin kuhindari. Aku pasti akan kikuk, dia juga
kurasa akan demikian.
Gerakan Kharismatik
Gerakan Kharismatik dikenal juga dengan nama Pembaruan Kharismatik (Charismatic Renewal). Dari
Bahasa Yunani Charismata, artinya karunia-karunia Roh. Kharismatik bukan suatu gereja melainkan gerakan atau aliran yang banyak persamaannya dengan gereja Pentakosta.
Muncul menyebar secara luas pada tahun 1960-an, persiapannya sudah terlihat pada 1940-an. Gerakan ini timbul sebagai reaksi terhadap gereja yang mapan dan melembaga sehingga dianggap kurang dinamis.
Ada tiga periode perkembangan kharismatik: periode pertama (1960-1967) melanda gereja protestan. Periode kedua (1967-1977) melanda gereja katolik. Periode ketiga (1977-seterusnya) masa konsolidasi. Pada periode ini Kharismatik bergerak melalui wadah-wadah perhimpunan kharismatik. Televisi juga
mulai digunakan.
Plus-Minus Gerakan Kharismatik
Gerakan Kharismatik bersifat fleksibel dan inovatif terutama dalam manajemen dan bentuk-bentuk ibadah. Ia memberi kesadaran baru pada gereja-gereja yang sudah mapan, yang cenderung kaku dan lebih mementingkan rasio.
Kelemahananya adalah Gerakan Kharismatik sangat menekankan pengalaman rohani pribadi dari setiap orang yang bersifat subyektif. Hal ini membuat orang jatuh dalam sikap menormatifkan pengalaman subyektif tersebut. Artinya pengalaman seseorang dijadikan tolok ukur bagi orang lain. Seolah-olah setiap orang harus memiliki pengalaman rohani yang sama seperti yang dimiliki pemimpinnya.
Hal ini berisiko terjatuh kepada hyper-individualisme yaitu keadaan dimana individu menjadi sangat kurang peka terhadap pergumuman sesama.
Penekanan pada sikap individual yang berlebihan membuat gereja mudah terpecah dan rentan penyalah-gunaan wewenang. Kreativitas dan inovasi yang terlalu cepat di Gerakan Kharismatik juga sering memunculkan inkonsistensi dalam ajaran dan kebijakan pastoral.
Bagaimana sikap GKI terhadap Gerakan Kharismatik?
Tentu akan sangat baik apabila semua gereja, apapun denominasi atau alirannya bisa saling menghargai sebagai satu kesatuan tubuh Kristus. Dialog tanpa rasa curiga sangat penting.
(Disajikan pada Seri Pembinaan Warta Jemaat GKI Sarua Indah 1 Februari 2015. Dipetik dari www.suplemengki.com)
Bahasa Yunani Charismata, artinya karunia-karunia Roh. Kharismatik bukan suatu gereja melainkan gerakan atau aliran yang banyak persamaannya dengan gereja Pentakosta.
Muncul menyebar secara luas pada tahun 1960-an, persiapannya sudah terlihat pada 1940-an. Gerakan ini timbul sebagai reaksi terhadap gereja yang mapan dan melembaga sehingga dianggap kurang dinamis.
Ada tiga periode perkembangan kharismatik: periode pertama (1960-1967) melanda gereja protestan. Periode kedua (1967-1977) melanda gereja katolik. Periode ketiga (1977-seterusnya) masa konsolidasi. Pada periode ini Kharismatik bergerak melalui wadah-wadah perhimpunan kharismatik. Televisi juga
mulai digunakan.
Plus-Minus Gerakan Kharismatik
Gerakan Kharismatik bersifat fleksibel dan inovatif terutama dalam manajemen dan bentuk-bentuk ibadah. Ia memberi kesadaran baru pada gereja-gereja yang sudah mapan, yang cenderung kaku dan lebih mementingkan rasio.
Kelemahananya adalah Gerakan Kharismatik sangat menekankan pengalaman rohani pribadi dari setiap orang yang bersifat subyektif. Hal ini membuat orang jatuh dalam sikap menormatifkan pengalaman subyektif tersebut. Artinya pengalaman seseorang dijadikan tolok ukur bagi orang lain. Seolah-olah setiap orang harus memiliki pengalaman rohani yang sama seperti yang dimiliki pemimpinnya.
Hal ini berisiko terjatuh kepada hyper-individualisme yaitu keadaan dimana individu menjadi sangat kurang peka terhadap pergumuman sesama.
Penekanan pada sikap individual yang berlebihan membuat gereja mudah terpecah dan rentan penyalah-gunaan wewenang. Kreativitas dan inovasi yang terlalu cepat di Gerakan Kharismatik juga sering memunculkan inkonsistensi dalam ajaran dan kebijakan pastoral.
Bagaimana sikap GKI terhadap Gerakan Kharismatik?
Tentu akan sangat baik apabila semua gereja, apapun denominasi atau alirannya bisa saling menghargai sebagai satu kesatuan tubuh Kristus. Dialog tanpa rasa curiga sangat penting.
(Disajikan pada Seri Pembinaan Warta Jemaat GKI Sarua Indah 1 Februari 2015. Dipetik dari www.suplemengki.com)
25 January 2015
Imlek dan Iman Kristen
Tanya: Apakah orang Kristen boleh merayakan Imlek?
Jawab: Kita mengetahui bahwa ada dua aspek budaya dalam perayaan Imlek, yaitu pertama sebagai budaya sosial dan kedua sebagai budaya religi. Sebagai budaya sosial, kita melihat Imlek dirayakan sebagai tahun baru menyambut musim semi dan mulai menanam padi dalam konteks kehidupan sosial masyarkat agraris dimana diadakan perayaan bersama yang dihadiri segenap keluarga maupun bagsa. Dalam hal ini tentu tidak ada salahnya kalau seorang beriman Kristen ikut merayakan Imlek bersama keluarganya.
Jawab: Kita mengetahui bahwa ada dua aspek budaya dalam perayaan Imlek, yaitu pertama sebagai budaya sosial dan kedua sebagai budaya religi. Sebagai budaya sosial, kita melihat Imlek dirayakan sebagai tahun baru menyambut musim semi dan mulai menanam padi dalam konteks kehidupan sosial masyarkat agraris dimana diadakan perayaan bersama yang dihadiri segenap keluarga maupun bagsa. Dalam hal ini tentu tidak ada salahnya kalau seorang beriman Kristen ikut merayakan Imlek bersama keluarganya.
18 January 2015
Votum, Apa Itu?
Di setiap ibadah Minggu pendeta atau pemimpin ibadah selalu memulainya dengan Votum. Apa sesungguhnya arti dan fungsi Votum dalam ibadah?
16 January 2015
Subscribe to:
Posts (Atom)